Suara.com - Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin kasus seperti gelandang Persib Marc Klok terulang saat kembali menaturalisasi pemain dari luar negeri.
"PSSI harus mengecek dokumen para pemain ini apakah benar mempunyai darah Indonesia. Karena bila dokumen tidak ada atau tidak diakui FIFA bisa saja kasus Marc Klok terulang. Saat itu dia tidak bisa membuktikan bahwa dirinya keturunan Indonesia," ujar Yunus, dikutip Antara dari laman PSSI di Jakarta, Jumat (19/11/2021).
Saat ini, PSSI tengah menjajaki naturalisasi empat pemain dari luar negeri yang disebut-sebut memiliki ikatan keluarga dengan orang Indonesia yaitu Sandy Walsh, Jordi Amat, Kevin Diks dan Mees Hilgers.
Yunus menegaskan PSSI akan mengurus proses pengalihan kewarganegaraan mereka dengan hati-hati.
Baca Juga: Dari Kawan Jadi Lawan, Yann Motta: Marc Klok Teman Saya, tapi...
"PSSI bergerak cepat memproses naturalisasi pemain yang punya darah Indonesia. Kami harus hati-hati melakukan hal tersebut, karena yang utama harus ada rekomendasi dari pelatih Shin Tae-yong," kata pria asal Gorontalo itu.
PSSI pun menunjuk anggota Komite Eksekutif mereka yaitu Hasani Abdulgani untuk menuntaskan permasalahan naturalisasi tersebut.
Timnas Indonesia sendiri saat ini berada di Turki. Di sana, selain berlatih, skuad "Garuda" menjalani dua laga uji coba internasional FIFA yaitu kontra Afghanistan, Selasa (16/11/2021), yang berakhir dengan skor 1-0 untuk kekalahan skuad Garuda dan Myanmar, Kamis (25/11/2021).
Selepas dari Turki, timnas akan langsung berangkat ke Singapura untuk menjalani Piala AFF 2020.
Di turnamen itu, Indonesia yang bergabung di Grup B bersama Vietnam, Malaysia, Kamboja dan Laos, akan menjalani laga perdana pada 9 Desember 2021 kontra Kamboja, lalu menghadapi Laos pada 12 Desember 2021, Vietnam tiga hari kemudian dan Malaysia, 19 Desember 2021.
Baca Juga: Berkaca Marc Klok, Naturalisasi Sandy Walsh hingga Jordi Amat Tak Bisa Instan
Semua pertandingan timnas Indonesia dilaksanakan di Stadion Bishan, Singapura. Piala AFF 2020 digelar secara terpusat lantaran pandemi COVID-19.