Suara.com - Nasib malang menimpa gadis cilik yang nekat menerobos lapangan demi mendapatkan jersey Cristiano Ronaldo di laga Irlandia melawan Portugal, Jumat (12/11/2021).
Gadis cilik nekat berlari menerobos petugas penjaga stadion usai laga Irlandia melawan Portugal, Cristiano Ronaldo tentu jadi target utama.
Gadis berusia 11 tahun itu masuk ke dalam lapangan dan nekat berlari ke arah Cristiano Ronaldo meskipun petugas sudah berusaha menahannya.
Sambil menangis gadis cilik itu membuat hati Ronaldo trenyuh hingga memberikan jersey timnas Portugal yang dikenakan diberikan padanya.
Baca Juga: Hadiah Tidak Terlupakan Diego Maradona yang Melekat di Tangan Ronaldo
Sontak raut wajah yang memelas tadi berubah menjadi senyum lebar dan tawa dari gadis cilik tersebut.
Akan tetapi, tuntutan hukum tak main-main sedang mengancam gadis tersebut karena ulahnya yang nekat menerebos masuk ke lapangan usai pertandingan.
Dilansir dari Daily Star, gadis kecil bernama Addison Whelan itu dikenai denda sebesar tiga ribu euro atau sekitar Rp49 juta, beruntung hal itu tak jadi masalah.
Ayah Whelan tak masalah dengan hal tersebut, dan kemudian membayar denda atas perbuatan anak perempuan cantiknya itu.
Terlepas dari itu, Whelan sempat menceritakan detik-detik bagaimana ia menghampiri Ronaldo meski dicegat beberapa petugas lapangan.
Baca Juga: Profil Dani Alves, Bek Veteran yang Pulang ke Barcelona
Ronaldo sempat menoleh ke arahnya setelah ia meneriakan namanya, petugas lapangan pun dihalau untuk tidak mencegah Whelan berlari ke arahnya.
"Saya berteriak memanggil nama Ronaldo. Dia berputar dan melihat ke arah saya. Ronaldo lalu meminta para penjaga untuk melepaskan saya," ucap Whelan.
"Ronaldo lalu mendatangi saya. Saya kaget dan menangis. Saya langsung berkata bisakah saya mendapatkan jersi Anda. Saya fans berat Anda." imbuhnya.
Dukungan besar Whelan kepada Ronaldo tak membuat Portugal berhasil memetik kemenangan atas Irlandia dalam pertandingan yang berakhir tanpa gol tersebut.
Bermain sebagai starter, Ronaldo kerap kali menumpahkan kekesalan setelah gagal mengonversi peluang yang didapat menjadi gol.
[Penulis: Eko Isdiyanto]