Dirk Kuyt dan Sneidjer Terlibat Kasus Narkoba dan Judi Ilegal, Sampai Diburu Gangster

Reky Kalumata Suara.Com
Selasa, 09 November 2021 | 14:25 WIB
Dirk Kuyt dan Sneidjer Terlibat Kasus Narkoba dan Judi Ilegal, Sampai Diburu Gangster
Aksi Dirk Kuyt saat masih berseragam Liverpool. (GLYN KIRK / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Liverpool dan Inter Milan yang pernah membela timnas Belanda, Dirk Kuyt dan Wesley Sneijder terseret kasus narkoba dan judi ilegal sampai didatangi preman.

Siapa sangka jika dua mantan pemain kelas dunia yang pernah membela timnas Belanda kini berada dalam pusaran narkoba dan judi ilegal.

Dirk Kuyt dan Wesley Sneijder kini berstatus sebagai saksi atas penyelidikan yang dilakukan polisi terhadal kelompok kriminal, The Hague Godfather Piet S.

Wesley Sneijder dan mantan istri, Yolanthe Cabau. (Ozan Kose/AFP).
Wesley Sneijder dan mantan istri, Yolanthe Cabau. (Ozan Kose/AFP).

Kelompok kriminal ini berfokus pada penjualan narkoba dan judi ilegal yang terkenal di Belanda.

Netherlands News Live melaporkan Kuyt dan Sneijder larut dalam kasus ini setelah identifikasi yang dilakukan oleh penyidik kepolisian terhadap situs judi Edobet.

Yang ternyata situs judi Edobet ini masih memiliki keterkaitan dengan kelompok kriminal The Hague Godfather Piet S.

Di mana pendiri situs judi ilegal tersebut merupakan putra dari Piet S, yang bernama Freddy S, hal ini terbongkar lewat percakapan yang disadap pihak polisi.

"Kejaksaan Umum menjelaskan, jika Edobet didirikan oleh putra Piet S, Freddy S. Terkuat lewat percakapan yang disadap secara diam-diam," bunyi laporan tersebut.

"Polisi mendengar Sneijder dan Kuyt turut aktif dalam situs tersebut. Dirk Kuyt kadang bermain dengan 25 ribu euro (sekitar Rp412 juta) seharinya.

Baca Juga: Kiper Timnas Gibraltar Gagalkan Penalti Memphis Depay, Aslinya Seorang Guru

"Dalam percakapan itu juga disebutkan jika Sneijder tidak melunasi hutang judi, hingga membuat dia dan keluarganya didatangi sekelompok preman." imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI