Suara.com - Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh disorot publik menyusul mencuatnya kasus pengaturan skor di kompetisi sepak bola Indonesia.
Salah satu momen yang semakin membuat Ahmad Riyadh menjadi sorotan adalah ketika program Mata Najwa mengangkat isu pengaturan skor yang tengah ramai diperbincangkan publik.
Dalam edisi berjudul “PSSI Bisa Apa Jilid 6: Lagi-Lagi Begini” itu, Ahmad Riyadh mendesak Najwa Shihab, presenter program itu, untuk membongkar identitas wasit yang menjadi narasumber.
Sebab, wasit yang menggunakan inisial Mr Y sebagai samarannya itu mengakui bahwa praktik pengaturan skor di Liga 1 2021-2022 benar-benar terjadi.
Baca Juga: Demi Ungkap Identitas Wasit Pengatur Skor, PSSI Siap Gugat Mata Najwa ke Pengadilan
Dalam kesempatan itu, Mr Y menjelaskan seluk beluk mengenai strategi wasit untuk memenangkan tim tertentu. Ia juga membongkar jumlah uang yang didapat apabila rencana match-fixing berjalan sesuai rencana.
“Kalau Bu Najwa ini mau PSSI bagus, mau membongkar kedok yang bobrok, dibuka saja siapa perangkat pertandingan tersebut,” ujarnya.
“Ayo kita buka namanya, tidak perlu di forum ini. Cukup hubungi saya, telepon saja ungkap namanya. Besok sudah ada action besar-besaran,” tambahnya.
Profil Ahmad Riyadh
Sebelum menjabat sebagai Ketua Komisi Wasit PSSI, Ahmad Riyadh pernah menduduki sejumlah jabatan.
Baca Juga: 3 Alasan Timnas Indonesia Butuh Elkan Baggott di Piala AFF 2020
Terakhir, Ahmad Riyadh terpilih sebagai Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Jawa Timur melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI Jatim pada Maret 2021.
Dengan demikian, Ahmad Riyadh resmi menjabat sebagai Ketua Asprov Jatim untuk periode 2021-2025.
Sebetulnya, ini bukanlah kali pertama bagi Ahmad Riyadh mendapat jabatan tersebut. Pada periode sebelumnya, ia juga menduduki jabatan sebagai Ketua Asprov Jatim.
Jabatan itu diperoleh karena dia mendulang suara terbanyak pada Kongres Asprov Jatim pada 25 Maret 2017 dan dipercaya menjabat pada periode 2017-2022.
Saat itu, Ahmad Riyadh mengalahkan tiga kandidat lainnya, yakni Asyari, Hidayat, dan Bambang Pramukantoro. Nama yang disebut terakhir berstatus sebagai petahana.
Di dunia sepak bola, khususnya Jawa Timur, Riyadh bukanlah sosok asing. Sebab, sejak muda dia memang sudah terjun di dunia sepak bola.
Setelah lulus kuliah pada tahun 1993, lelaki yang akrab dengan julukan Abah Riyadh itu menjabat sebagai manajer Persida, klub sepak bola asal Sidoarjo.
Selain itu, Riyadh juga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sidoarjo. Jabatan terakhirnya sebelum menjabat sebagai Ketua Asprov Jatim ialah wakil ketua.
Sebetulnya, jabatan yang diduduki oleh Ahmad Riyadh tak hanya berada di lingkup Kabupaten ataupun Provinsi.
Sebab, ketika La Nyalla Mattalitti menduduki jabatan sebagai Ketua Umum PSSI, Ahmad Riyadh mendapat kepercayaan untuk menjadi Ketua Komite Disiplin.
Ketika Ketua Umum PSSI dijabat oleh Djohar Arifin, Ahmad Riyadh mendapat tugas untuk menduduki kursi Ketua Komite Banding PSSI.
Selain berkecimpung di dunia sepak bola, ia memiliki profesi sebagai advokat, atau penasihat hukum.
[Penulis: Muh Adif Setiawan]