Cardiac Arrhythmia atau Aritmia Jantung biasa diartikan sebagai gangguan yang terjadi pada irama atau detak jantung seseorang.
Menurut Halodoc, aritmia jantung terjadi karena adanya impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tengah bekerja dengan tidak baik.
Jenis gangguan aritmia jantung pun bermacam-macam. Ada yang menyebabkan denyut meningkat atau Takikardia, melambat atau Bradikardia, maupun kombinasi keduanya atau tak beraturan. Atau blok jantung.
Aritmia jantung pun menunjukkan gejala yang bervariasi, seperti dada berdebar, nyeri dada, pingsan,sesak napas, atau pusing. Di beberapa kasus, aritmia jantung terkadang juga tak menunjukkan gejala-gejala apapun.
Adapun penyebab aritmia terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah, penggunaan narkoba, efek samping obat-obatan, konsumsi alkohol, konsumsi kafein, rokok, diabetes, penyakit jantung koroner dan penyempitan pembuluh darah.
Meski terkesan tak berbahaya bila dibandingkan penyakit jantung lainnya, aritmia bisa menyerang siapa saja. Menurut laporan yang ada, di Indonesia saja terdapat 2 juta kasus aritmia per tahunnya.
Dengan kata lain, aritmia merupakan masalah jantung yang cukup umum di masyarakat akibat pola hidup yang tak sehat.
Menurut laman Alodokter, pengobatan aritmia dapat dilakukan dengan beragam cara, yakni:
- Menggunakan obat yang diresepkan dokter.
- Ablasi atau memasang kateter di pembuluh darah yang menuju jantung.
- Memasang alat pacu jantung di bawah kulit, tepatnya di bawah tulang selangka.
- ICD atau Implantable Cardioverter-defibrillator yang berarti memasang alat di dada.
[Zulfikar Pamungkas]