Mengenal Aritmia Jantung, Kelainan yang Dialami Sergio Aguero

Rully Fauzi Suara.Com
Kamis, 04 November 2021 | 21:14 WIB
Mengenal Aritmia Jantung, Kelainan yang Dialami Sergio Aguero
Sergio Aguero mengalami sesak napas saat Barcelona ditahan imbang Alaves 1-1. (PAU BARRENA / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pekan lalu, dunia bola dikejutkan dengan kondisi Sergio Aguero yang tiba-tiba mengalami sesak napas saat membela Barcelona. Karenanya, ia dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosa mengalami aritmia jantung.

Aguero harus dilarikan ke rumah sakit setelah sempat kesulitan bernapas saat membela Barcelona dalam lanjutan Liga Spanyol 2021/2022 melawan Alaves, Minggu (31/10/21).

Di laga tersebut, Aguero ditarik keluar pada menit ke-42 setelah kesulitan bernapas. Awalnya, ia terjatuh saat mengalami kontak fisik di kotak penalti Alaves.

Setelah berdiri, ia tampak memegangi dadanya dan mengalami sesak napas. Hal ini membuat tim medis masuk ke lapangan dan meminta ofisial Barcelona untuk menggantinya.

Usai menjalani pemeriksaan secara intens di rumah sakit, Aguero pun didiagnosa mengalami Cardiac Arrhythmia atau aritmia jantung.

Sontak hal laporan ini membuat banyak pecinta sepak bola khawatir mengingat masalah jantung merupakan momok yang paling ditakuti di dunia sepak bola.

Namun, penyerang berusia 33 tahun ini lantas mengabarkan via media sosial Twitter bahwa dirinya dalam keadaan baik-baik saja.

Sedangkan Barcelona mengabarkan bahwa diagnosa tersebut memaksa Aguero harus menepi selama tiga bulan untuk mendapat perawatan medis.

Lantas, apa itu gejala aritmia jantung yang membuat Aguero harus menepi selama tiga bulan?

Aritmia: Gangguan Terhadap Denyut Jantung

Cardiac Arrhythmia atau Aritmia Jantung biasa diartikan sebagai gangguan yang terjadi pada irama atau detak jantung seseorang.

Menurut Halodoc, aritmia jantung terjadi karena adanya impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tengah bekerja dengan tidak baik.

Jenis gangguan aritmia jantung pun bermacam-macam. Ada yang menyebabkan denyut meningkat atau Takikardia, melambat atau Bradikardia, maupun kombinasi keduanya atau tak beraturan. Atau blok jantung.

Aritmia jantung pun menunjukkan gejala yang bervariasi, seperti dada berdebar, nyeri dada, pingsan,sesak napas, atau pusing. Di beberapa kasus, aritmia jantung terkadang juga tak menunjukkan gejala-gejala apapun.

Adapun penyebab aritmia terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah, penggunaan narkoba, efek samping obat-obatan, konsumsi alkohol, konsumsi kafein, rokok, diabetes, penyakit jantung koroner dan penyempitan pembuluh darah.

Meski terkesan tak berbahaya bila dibandingkan penyakit jantung lainnya, aritmia bisa menyerang siapa saja. Menurut laporan yang ada, di Indonesia saja terdapat 2 juta kasus aritmia per tahunnya.

Dengan kata lain, aritmia merupakan masalah jantung yang cukup umum di masyarakat akibat pola hidup yang tak sehat.

Menurut laman Alodokter, pengobatan aritmia dapat dilakukan dengan beragam cara, yakni:

  • Menggunakan obat yang diresepkan dokter.
  • Ablasi atau memasang kateter di pembuluh darah yang menuju jantung.
  • Memasang alat pacu jantung di bawah kulit, tepatnya di bawah tulang selangka.
  • ICD atau Implantable Cardioverter-defibrillator yang berarti memasang alat di dada.

[Zulfikar Pamungkas]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI