Suara.com - Liga 1 musim depan direncanakan bakal menerapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR). PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi pun telah menyiapkan dananya.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita mengungkapkan pihaknya telah menyediakan dana 6 juta dolar AS atau setara Rp 84 miliar untuk proyek tersebut.
Dana fantastis itu akan digunakan untuk memboyong paket lengkap VAR dari peralatan hingga program pelatihan untuk para wasit dan pihak-pihak yang mengoprasikannya.
"Hitungan kasarnya, satu VAR itu mencapai 6 juta dolar AS. Itu nanti penggunaannya bisa pindah-pindah dari satu stadion ke stadion lain," kata Akhmad Hadian Lukita di Kantor PT LIB, Jakarta Selatan, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga: Persela Ditahan Imbang Barito Putera di Stadion Maguwoharjo
"Untuk tahap awal, kami akan membeli satu set VAR. Kalau nanti kompetisi kembali ke format semula, kandang dan tandang, kami harus membuat klaster VAR agar tidak jauh perpindahannya," ucap Lukita.
"Mestinya, VAR digunakan di Liga 1 musim depan. Namun, saya berharap akhir musim ini kami dapat melakukan uji coba," ia menambahkan.
Untuk sementara, PT LIB berniat membawa satu set VAR lebih dulu. Jika rencana tersebut berjalan mulus, VAR bisa dipakai musim depan atau bahkan di akhir kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.
"Saya maunya penggunaan VAR untuk semua partai Liga 1. Namun nantinya, kami akan tempatkan VAR di laga-laga yang sekiranya membutuhkan VAR," papar Lukita.
"Polanya nanti memakai mobile sistem. Nanti VAR-nya pakai truk kontainer. Jadi bisa kami pindah-pindahkan dari satu laga ke laga lain. Jadi untuk sembilan partai, kami bisa gunakan tiga set VAR misalnya," tambah lelaki asal Jawa Barat itu.
Baca Juga: Persib Vs Persipura, Robert Rene Alberts: Kami Kehilangan Banyak Pemain
Lukita sadar bukan perkara mudah untuk mengaplikasikan VAR pada Liga 1 musim depan. Selain peralatannya yang mahal, penggunaan VAR juga harus didukung oleh infrastruktur yang memadai dan wasit yang terlatih plus berlisensi.
"Jadi kami memiliki program percepatan. Seorang konsultan VAR sudah datang ke sini agar kami bisa ikut program percepatan dengan mendatangkan pengajarnya," jelas Lukita.
"Itu lebih efisien. Peralatannya nanti akan kami beli dan dijui coba. Saat uji coba nanti, kami bakal didampingi. Sebab, tidak semua bisa diputuskan oleh VAR. Mungkin hanya penalti dan kartu merah," pungkasnya.