Suara.com - Sebagai tim papan atas, Manchester United punya banyak pemain yang datang dan pergi tanpa meninggalkan kesan, salah satunya adalah Alexander Buttner.
Alexander Buttner adalah mantan penggawa Man United di era Sir Alex Ferguson. Pemain yang bermain sebagai bek kiri ini bergabung Setan Merah pada musim panas 2012.
Saat itu, ia merupakan salah satu wonderkid terbaik asal Belanda. Tak mengherankan jika Man United rela merogoh kocek 5 juta euro untuk mendapatkan jasanya dari Vitesse Arnhem.
Namun, kariernya di Manchester United tak berjalan baik. Kendati mampu meraih titel Liga Premier 2013, Buttner terbilang jarang tampil di tim utama.
Baca Juga: Hebat dan Dermawan, Pemain Liverpool Mohamed Salah Masuk dalam Kurikulum Sekolah di Mesir
Buttner hanya tampil sebanyak 28 kali saja bersama Man United hingga ia akhirnya dilepas secara permanen pada musim 2014/15 ke Dinamo Moscow.
Kariernya di Rusia pun tak berjalan baik. Buttner sempat dipinjamkan ke Anderlecth sebelum dilepas dengan status benas transfer pada musim panas 2016 ke klub lamanya, Vitesse.
Di Vitesse, Buttner sempat tampil reguler dan jadi andalan. Tapi tiga musim berselang ia dilepas dan berstatus tanpa klub di musim 2019/20.
Buttner pun sempat dipinang klub Amerika Serikat, New Englad Revolution. Tapi lagi-lagi ia dilepas setahun kemudian sebelum dipinang RKC Waalwijk pada musim panas 2021.
Meski kariernya tak terbilang mulus dan terbilang sukses di lapangan, Buttner nyatanya mampu meraih kesuksesan di bidang lain yakni bisnis Clothing Line
Baca Juga: Daftar Pelatih yang Pernah Dipermalukan, di Antaranya Sir Alex Ferguson
Bagaimana kisahnya hingga meraih kesuksesan di dunia fashion?
Laris Manis karena Produk, Bukan Figur
Biasanya, para pesepak bola ternama yang berbisnis Clothing Line menjadikan sosoknya sebagai alat pemasaran.
Sebut saja Zlatan Ibrahimovic dengan brand A-Z dan Jesse Lingard dengan brand Clothing miliknya yang bernama JLingz.
Brand-brand ini populer di masyarakat umum karena tak lepas dari sosok pendirinya yakni Ibrahimovic dan Lingard sendiri.
Namun hal ini berbeda dengan Alexander Buttner. Brand miliknya yakni AB Lifestyle, sukses menembus pasaran tanpa melibatkan namanya dan sosoknya sebagai pemain profesional.
"Kami memulai AB Lifestyles 3 tahun lalu. Nicky Beije, teman saya dan adik saya, datang dan bertanya apa kami tertarik membuat sesuatu bersama," ucap Buttner menceritakan awal kisah berdirinya AB Lifestyle.
"Dia (Nicky) telah terjun di dunia Clothing tapi dia ingin lebih. Saya terbiasa membeli pakaian-pakaian yang indah. Jadi dunia fashion cocok dengan saya," lanjutnya dikutip dari laman Oost-Gelderland Business.
Kepopuleran brand AB Lifestyle sendiri diawali dari menjual topi saja pada 2015. Hingga akhirnya, kini brand milik Buttner tersebut tersebar di 350 retail di seluruh penjuru Eropa.
Banyak orang menyukai produk dari AB Lifestyle tanpa tahu bahwa Buttner merupakan pemilik dari brand yang dipakai oleh masyarakat awam tersebut.
Karenanya, Buttner merasa bangga dengan kesuksesannya di bisnis Clothing Line ini. Pasalnya, orang membeli produknya karena suka dengan kualitas dan model yang ditawarkan, bukan karena nama yang ia miliki.
"Itu sebuah langkah baik untuk membuat batu pijakan di dunia fashion, karena pada awalnya orang membeli pakaian karena saya," tutur Buttner.
Uniknya, dalam satu momen ia pernah bertemu orang yang mengenakan brand miliknya dari kepala hingga kaki dan memuji penampilan sosok tersebut.
Tak diduga, orang tersebut lantas menunjukkan Buttner lokasi di mana pakaian yang ia kenakan dijual tanpa tahu bahwa sosok yang memujinya adalah pemilik dari brand AB Lifestyle tersebut.
[Penulis: Zulfikar Pamungkas]