Suara.com - Masa kerja dan jabatan Ronald Koeman sebagai pelatih Barcelona akhirnya resmi berakhir pada Kamis (28/10/2021). Pelatih asal Belanda ini resmi dipecat oleh pihak manajemen.
Keputusan ini diambil oleh Barcelona setelah klub berjulukan Blaugrana ini meraih kekalahan 0-1 dari tuan rumah Rayo Vallecano.
Kekalahan yang terjadi di Stadion De Vallecas,Kamis (28/10/2021) itu menjadi kekalahan kedua yang diraih Ronald Koeman secara beruntun bersama Barcelona.
Sebab, sebelumnya mereka sempat meraih hasil serupa, tetapi lebih menyakitkan. Sebab, Barcelona dipermalukan Real Madrid pada laga El Clasico.
Baca Juga: Ini Alasan Xavi Hernandez Cocok Gantikan Posisi Ronald Koeman sebagai Pelatih Barcelona
Dalam duel yang berlangsung di Camp Nou, Minggu (24/10/2021) itu, Blaugrana dipaksa bertekuk lutut di kandangnya sendiri seusai Los Blancos menang dengan skor 2-1.
Dua hasil buruk yang diraih secara beruntun ini semakin menegaskan inkonsistensi anak asuh Ronald Koeman di musim ini.
Sebab, dari total tujuh pertandingan, Blaugrana hanya mampu mencatat dua kemenangan. Sementara itu, dua laga lainnya berakhir dengan imbang dan tiga lainnya kalah.
Dampaknya, klub asal Catalan ini terdampar di peringkat 10 klasemen sementara. Pihak klub pun langsung merespons dengan mendepak Ronald Koeman dari kursi pelatih.
Profil Ronald Koeman
Baca Juga: 3 Kandidat Terkuat Pengganti Ronald Koeman yang Dipecat Barcelona
Sebelum terjun di dunia kepelatihan, Ronald Koeman mengawali kariernya di dunia sepak bola pada 1980. Posisi bermainnya ialah gelandang bertahan maupun bek tengah.
FC Groningen menjadi klub pertama yang diperkuat oleh Koeman. Bersama klub itu pula, dia sukses menampilkan bakatnya hingga membuat sederet klub raksasa di Liga Belanda tertarik untuk merekrutnya.
Selepas bermain bersama Groningen, Koeman sempat memperkuat dua klub besar, yakni Ajax Amsterdam (1983-1986) dan PSV Eindhoven (1986-1989).
Lalu, lelaki kelahiran Zaandam, 21 Maret 1983 itu mencoba peruntungannya bermain di luar negeri. Klub pertama yang menjadi pelabuhannya ialah Barcelona.
Selama bermain di Spanyol bersama Barcelona mulai 1989 hingga 1996, Koeman sukses mencatatkan sejumlah gelar juara.
Beberapa di antaranya yakni trofi Copa del Rey 1990 dan empat gelar La Liga yang direngkuh secara beruntun pada musim 1991 hingga 1994.
Selain pencapaian di level domestik, Koeman juga mencatatkan prestasi gemilang saat satu golnya membantu Barcelona menumbangkan Sampdoria pada final Liga Champions 1992.
Yang paling berkesan, tentu saja karena trofi itu menjadi gelar pertama yang diraih oleh Barcelona sepanjang keikutsertaan mereka di ajang Liga Champions.
Setelah memutuskan gantung sepatu, perjalanan karier Koeman berlanjut di dunia racik strategi. Awalnya, dia menjadi staf pelatih yang membantu Guus Hiddink di timnas Belanda untuk menghadapi Piala Dunia 1998.
Setelah turnamen itu berakhir, Koeman ditunjuk menjadi asisten pelatih yang membantu Louis van Gaal di Barcelona. Masa kerjanya itu berlangsung mulai 1998 hingga 2000.
Sementara itu, jabatan sebagai pelatih kepala baru diperoleh Koeman saat ditunjuk klub Belanda, Vitesse Arnhem, pada tahun 2000.
Semenjak saat itu, Koeman mulai melanjutkan kiprahnya di dunia kepelatihan. Setelah Vitesse, ia juga sempat mengasuh tiga klub raksasa Liga Belanda, yakni Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, serta Feyenoord Rotterdam.
Sedangkan di luar tanah kelahirannya, klub luar negeri yang pernah menggunakan jasanya ialah Benfica (2005-2006), Valencia (2007-2008), Southampton (2014-2016), dan Everton (2016-2017).
Everton menjadi klub terakhir yang diasuh Koeman sebelum ia ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas Belanda pada tahun 2018.
Namun, jabatan sebagai pelatih timnas Belanda harus dilepas karena dia mendapatkan tawaran dari Barcelona pada 19 Agustus 2020.
Ketika itu, Barcelona menunjuk mantan pemainnya itu sebagai pelatih kepala setelah mendepak Quique Setien. Hal ini tak terlepas dari kekalahan memalukan Barcelona dari Bayern Munchen di ajang Liga Champions.
Pada pertandingan itu, Blaugrana dihajar dengan skor 2-8 oleh raksasa Liga Jerman itu pada partai perempat final Liga Champions 2019/2020.
Selama menjabat sebagai juru taktik Barcelona, Koeman telah melalui 67 pertandingan di seluruh ajang. Dari total pertandingan itu, 40 di antaranya sukses dimenangi.
Sementara itu, 11 laga lainnya berakhir dengan hasil imbang dan 16 sisanya Barcelona mengalami kekalahan.
Satu-satunya gelar yang mampu dipersembahkan Ronald Koeman selama menjadi pelatih Barcelona ialah gelar Copa del Rey 2020/2021.
Kontributor: Muh Adif Setiawan