Suara.com - Sebanyak sembilan petugas polisi dilaporkan terluka dan 21 orang ditangkap sebelum, selama dan setelah pertandingan Le Classique antara Marseille vs PSG (Paris Saint-Germain) di Stade Velodrome pada Senin (25/10/2021) WIB.
Delapan petugas polisi menderita luka memar, sementara satu petugas terkena batu di wajahnya dan harus menjalani perawatan di rumah sakit setidaknya selama tujuh hari.
Dilaporkan Marca, 21 orang ditangkap pada pertandingan tersebut, sebuah pertandingan di mana ultras Marseille meluncurkan tifo melawan Ligue de Football Professionnel (LFP).
Sejumlah besar bom asap dilemparkan ke arena pertandingan. Pertandingan pun harus dihentikan sementara karena beberapa benda dilempar ke arah sudut lapangan, ketika Neymar akan melakukan tendangan penjuru.
Di babak kedua, seorang penggemar menyerbu ke lapangan dan berlari ke arah Lionel Messi.
Sementara di luar stadion ratusan orang mencoba masuk ketika gerbang ditutup. Polisi harus turun tangan dan menembakkan gas air mata.
Ini bukan pertama kalinya ada masalah dengan fans Marseille musim ini. Mereka telah diberi sanksi dua kali oleh komite disiplin LFP untuk insiden di tribun.
Pertama setelah pertandingan Nice pada 22 Agustus dan kemudian setelah pertandingan menghadapi Angers satu bulan kemudian.
Setelah pertandingan Angers, Marseille diperingatkan bahwa mereka bisa menghadapi pengurangan satu poin jika masalah serupa kembali terjadi.
Pertandingan antara Marseile vs PSG itu sendiri berakhir imbang tanpa gol.
Dengan tambahan satu poin, PSG yang kini mengantongi 28 poin dari 11 pertanidngan masih bertengger di puncak klasemen sementara Ligue 1. Sedangkan Marseille yang baru mengoleksi 18 poin dari 10 laga, tertahan di posisi empat.