Suara.com - BRI Liga 1 2021-2022 baru memasuki pekan ke-8. Meski demikian, sudah banyak keputusan kontroversial wasit yang membuat banyak penikmat sepak bola Tanah Air geram.
Teranyar, keputusan kontroversial lahir dari peluit Musthofa Umarella kala memimpin laga Persebaya Surabaya vs Persela Lamongan, Kamis (21/10/21).
Dalam laga tersebut, Musthofa Umarella membuat dua keputusan kontroversial yakni tak mengesahkan gol Jose Wilkson dan tak menganulir gol Ivan Carlos.
Keputusan kontroversial pertama ia buat kala mengabaikan gol tendangan bebas Jose Wilkson yang telah melewati garis gawang Dwi Kuswanto.
Baca Juga: Stefano Cugurra Pastikan Bali United Siap Ladeni Bhayangkara FC
Karena keputusan itu, Persela bisa melakukan serangan balik yang berujung gol Ivan Carlos. Dalam proses gol Laskar Joko Tingkir ini, pemain asal Brasil tersebut terlebih dulu terjebak offside.
Hal tersebut diakui oleh Ivan Carlos sendiri yang menyebut dirinya memang dalam posisi offside yang kemudian dilanjutkan kritik terhadap kinerja wasit Liga 1 sejauh ini.
Kritik-kritik itu tak hanya keluar dari mulut Ivan Carlos semata, melainkan juga para penikmat sepak bola Tanah Air yang merasa pengadil lapangan Indonesia kurang kompeten.
Bahkan PSSI selaku induk sepak bola Indonesia, didesak untuk segera melakukan investigasi dan evaluasi atas kinerja wasit hingga memasuki pekan ke-8 Liga 1 2021-2022.
Setidaknya hingga memasuki pekan ke-8 Liga 1 2021-2022 ini, tercatat ada 5 keputusan kontroversial yang dibuat wasit. Berikut rangkumannya.
Baca Juga: Menpora dan PSSI Diskusi Liga 1 Bisa Dihadiri Penonton, Kapan Terlaksana?
1. Wasit Yudi Nurcahya (27 Agustus 2021)
Keputusan kontroversial telah lahir di laga pembuka Liga 1 2021-2022 saat Persik Kediri menjamu Bali United. Laga ini dipimpin oleh wasit Yudi Nurcahya.
Di laga itu, Yudi Nurcahya membiarkan permainan tetap berjalan kendati saat itu pemain Bali United nampak masuk ke kotak penalti sesaat sebelum Youssef Ezzejjari menuntaskan eksekusi penaltinya.
Padahal, wasit seharusnya mengulang penalti tersebut jika ada pemain masuk ke kotak 16 sebelum eksekusi penalti tuntas dilakukan.
2. Wasit Fariq Hitaba dan Hakim Garis (28 Agustus 2021)
Keputusan kontroversial hadir kembali di hari kedua pekan pertama Liga 1 2021-2022 di laga Persipura Jayapura vs Persita Tangerang. Laga ini dipimpin oleh wasit Fariq Hitaba dan hakim garis yang berlaga.
Adapun keputusan kontroversial yang dibuatnya adalah, tak mengesahkan gol Persita yang dicetak Ahmad Nur Hardianto karena offside. Padahal dalam tayangan ulang, Nur Hardianto berada dalam posisi onside
3. Wasit Musthofa Umarella (29 Agustus 2021)
Musthofa Umarella nampaknya tak hanya membuat kontroversi di laga Persebaya vs Persela saja. Jauh sebelumnya, ia membuat keputusan kontroversial di hari ketiga pekan pertama Liga 1 2021-2022 saat Bhayangkara FC menghadapi Persiraja Banda Aceh.
Adapun keputusan kontroversial yang ia buat yakni membiarkan penalti Ezechiel N'Douassel masuk. Padahal sebelum eksekusi dilakukan, nampak pemain dari kedua tim telah memasuki kotak penalti.
4. Wasit Iwan Sukoco (2 Oktober 2021)
Wasit Iwan Sukoco juga mendapat sorotan tajam setelah memberi kartu merah kepada Irsyad Maulana saat Borneo FC menjamu Persita Tangerang di pekan ke- 6 Liga 1 2021-2022.
Di laga itu, Iwan Sukoco memberi kartu merah kepada Irsyad Maulana karena dianggap Diving. Padahal pemain Persita itu benar-benar dilanggar oleh Nuriddin Davronov yang juga telah memberi isyarat bahwa ia melakukan pelanggaran dengan menunjuk area pelanggaran itu.
Karena keputusan itu, pelatih Persita, Widodo C Putro, melayangkan protes keras terhadap kinerja Iwan Sukoco dan meminta PSSI untuk mengevaluasinya.
5. Wasit Oki Dwi Putra (17 Oktober 2021)
Wasit Indonesia berlisensi FIFA yang mengeluarkan keputusan kontroversial selanjutnya adalah Oki Dwi Putra di laga Persija Jakarta vs Arema FC pada pekan ke-7 Liga 1 2021-2022.
Oki Dwi Putra menelurkan banyak keputusan kontroversial di laga ini. Pertama adalah tidak memberi penalti ke Persija saat Rio Fahmi dijatuhkan di kotak penalti Arema.
Lalu kedua adalah memberi kartu merah ke Kushedya Hari Yudo saat karena dianggap Diving. Dan keputusannya yang paling kontroversial adalah menganulir gol Marko Simic di masa Injury Time.
[Penulis: Zulfikar Pamungkas]