Suara.com - Manajer Liverpool, Jurgen Klopp mengaku marah kepada seorang wartawan Spanyol setelah insiden Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone tak mau berjabat tangan dengannya usai pertandingan Liga Champions.
Matchday ketiga fase Grup B Liga Champions 2021-2022, antara Atletico Madrid melawan Liverpool diwarnai drama adu gengsi antarmanajer.
Pertandingan yang digelar di markas Atletico Madrid, Stadion Wanda Metropolitano pada Rabu (2/10/2021) berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Liverpool.
Tiga gol Liverpool masing-masing dicetak oleh Mohamed Salah pada menit ke-8 dan 78' (pen), sementara dua gol Atletico Madrid dicetak Antoine Griezmann (20',34').
Baca Juga: Prediksi Benfica Vs Bayern Munich, Liga Champions 21 Oktober
Nahas bagi tim tuan rumah, harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-52 setelah pahlawan mereka, Griezmann diganjar kartu merah.
Griezmann terlibat insiden dengan Roberto Firmino, di mana ia mengangkat kaki terlalu tinggi hingga mengenai kepala pemain asal Brasil itu.
Kekalahan ini tentu membuat Atletico Madrid kecewa, khususnya sang manajer, Diego Simeone dan hal itu ditunjukkan usai pertandingan.
Simeone melenggang berlari ke dalam ruang ganti tanpa mempedulikan staf tim lawan, Jurgen Klopp yang sudah siap untuk berjabat tangan pun dicuekin.
Manajer asal Jerman ini hanya tersenyum sambil melempar jempol ke arah Simeone yang lari masuk ke ruang ganti.
Baca Juga: Prediksi Barcelona vs Dynamo Kiev di Liga Champions 20 Oktober 2021
Dalam sebuah wawancara, pewarta asal Spanyol sempat menyinggung respons Klopp saat Simeone tak mau berjabat tangan dengannya.
Oleh wartawan tersebut, Klopp disebut marah dengan sikap Simeone, padahal mantan pelatih Borussia Dortmund ini sama sekali tak merasa demikian.
Klopp justru mengaku sangat marah karena narasi yang dibangun oleh sang wartawan dengan menyebutnya marah atas tindakan Simeone.
"Mengapa saya marah? Saya bukan orang bodoh sehingga Anda bisa [mengajukan] sedikit pertanyaan di sini. Aku tidak marah sama sekali," ucap Klopp dikutip dari Daily Mail.
"Lihatlah. Saya bisa membayangkan Anda ingin membuat cerita dari itu, tapi saya ingin menjabat tangannya, dia [Simeone] tidak menginginkannya."
"Pada saat itu saya bisa mengerti, dia berlari ke dalam. Dia emosional, saya emosional, dan Anda bukan orang baik karena Anda ingin membuat cerita dari itu."
"Kamu bilang saya marah, kapan saya marah? Sekarang saya marah karena pertanyaan Anda, ayolah," imbuhnya.
Sementara itu Simeone menjelaskan alasan mengapa ia tidak mau berjabat tangan dengan Klopp. Pelatih asal Argentina itu mengaku tidak selalu menyapa pelatih lain.
Namun setelah pertandingan berakhir dan tensi tinggi selesai, Simeone menyatakan ia akan menyapa Klopp.
"Saya tidak selalu menyapa (manajer lain) setelah pertandingan karena saya tidak menyukainya," kata Simeone.
"Ini tidak sehat baik untuk pemenang atau pecundang. Saya berpikir seperti itu. Tapi sekarang, saat saya melihatnya, saya akan menyapanya tanpa masalah," sambungnya.
Eks bek Manchester City, Joleon Lescott menilai sikap yang ditunjukkan Simeone usai pertandingan menandakan bahwa ia seorang pengecut.
Lescott menilai, kekecewaan akan hasil pertandingan menggambarkan Simeone sebagai sosok kecil di dunia sepak bola.
"Saya pikir itu sepele. Dia menangani dirinya sendiri dengan baik kemarin sehubungan dengan komentar yang dibuat Jurgen Klopp sebelum pertandingan," ucap Lescott.
"Akan tetapi dia tampaknya tidak melakukannya secara bertahap. Namun kemudian tidak menjabat tangannya dan kemudian lari ke terowongan itu agak pengecut menurut saya," pungkasnya.
[Penulis: Eko Isdiyanto]