Tumbang di Tangan Jawa Timur, Pelatih Kaltim Soroti Lini Pertahanan

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 14 Oktober 2021 | 21:28 WIB
Tumbang di Tangan Jawa Timur, Pelatih Kaltim Soroti Lini Pertahanan
Pertandingan perebutan medali perunggu di PON XX Papua antara tim sepak bola Kaltim vs Jatim. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih tim sepak bola putra Kalimantan Timur (Kaltim) Rahmat Hidayat menyoroti lini pertahanan timnya ketika dikalahkan Jawa Timur pada laga perebutan medali perunggu PON Papua di Stadion Barnabas Youwe, Kabupaten Jayapura, Kamis (14/10/2021).

Rahmat menilai komunikasi pemain tidak berjalan di lini pertahanan timnya sehingga harus kebobolan di menit akhir pertandingan.

"Komunikasi lini belakang, padahal kita sudah tiga menit tadi. Seharusnya kita bisa delay pertandingan, di belakang bisa lebih fokus," ujar Rahmat.

Pelatih kepala tim sepakbola putra Kalimantan Timur, Rahmat Hidayat. (ANTARA/Zabur Karuru)
Pelatih kepala tim sepakbola putra Kalimantan Timur, Rahmat Hidayat. (ANTARA/Zabur Karuru)

Ia menjelaskan pada akhirnya pemain-pemain belakang timnya tidak bisa fokus dan membuat kesalahan berupa pelanggaran di depan gawang.

Baca Juga: Pelatih Tim Papua Yakin Medali Emas Jawaban Tuhan atas Kerja Keras Dua Tahun

Pelanggaran ini bisa dimanfaatkan oleh penyerang Jatim Muhamad Faisol Yunus yang menciptakan gol pada menit 120+1 dan mengubur mimpi Kaltim untuk bisa meraih medali perunggu PON Papua.

"Ternyata fokus mereka kurang hasilnya bikin pelanggaran. Pelanggaran ini bisa mereka (Jawa Timur) jadikan gol," jelas Rahmat seperti dimuat Antara.

Pada pertandingan ini, Kaltim gagal mendapatkan medali perunggu usai dikalahkan Jatim dengan skor 2-3.

Sementara tuan rumah Papua berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Aceh dengan skor 2-0 di Stadion Mandala, Jayapura, Kamis malam.

Baca Juga: Penambahan Kasus Meninggal di Kaltim Hari Ini 4 Kasus, 3 Daerah Masih Tetap Zona Kuning

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI