Suara.com - Pelatih sepak bola putra Kalimantan Timur (Kaltim) Rahmat Hidayat mengakui mental pemain-pemainnya turun ketika mendapatkan dua hukuman penalti saat melawan tuan rumah dalam semifinal PON Papua, Selasa (12/10/2021).
"Dari pihak wasit kita dikasih penalti dua kali. Akhirnya mental anak-anak drop, kami tidak bisa bertahan lagi," ujar Rahmat seusai laga di Stadion Mandala, Jayapura.
Pada pertandingan ini, Kalimantan Timur takluk 1-5 kepada Papua, padahal sempat unggul 1-0 terlebih dahulu melalui gol bunuh diri bek tuan rumah Ari Wakum.
Selanjutnya, Kalimantan Timur dua kali diganjar hukuman penalti yang dijalankan dengan baik oleh Ricky Ricardo Cawor dan I Nyoman Nikson Ansanay sehingga skor berubah 1-2.
Baca Juga: Sepak Bola PON: Papua Hadapi Aceh di Final, Eduard Ivakdalam Soroti Kebugaran Pemain
Setelah itu, Kalimantan Timur tiga kali dibobol lagi oleh Papua melalui Ricky Ricardo Cawor, Samuel Gideon Balinsa dan M. Arody Uopdana.
Rahmat menjelaskan bahwa pada laga ini, sebenarnya kedua tim bermain dengan sangat baik dan terbuka dengan melakukan saling serang.
"Ya Alhamdulillah anak-anak sebetulnya, pertandingan hari ini dua-duanya bermain bagus, artinya saling terbuka saling menyerang," terang Rahmat seperti dimuat Antara.
Selanjutnya Kalimantan Timur akan tampil dalam perebutan peringkat ketiga atau medali perunggu melawan Jawa Timur di Stadion Barnabas Youwe, Kabupaten Jayapura, Kamis lusa.
Pada fase 6 besar PON Papua cabang olahraga sepak bola putra, Kalimantan Timur sebelumnya pernah bertemu dengan Jawa Timur namun kalah 1-5.
Baca Juga: Pertambahan 50 Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim, Kukar Sumbang Satu Angka Meninggal