Suara.com - Jika Anda pendukung Arsenal, tentu nama Paul Merson tak asing lagi. Namanya sempat membuat heboh usai comeback di usia 50 tahun.
Merson memang legenda di Arsenal. Belakangan, pria berusia 53 tahun ini menjadi pundit di beberapa pertandingan Premier League. Tapi tahukah Anda bagaimana kisahnya?
Profil Paul Merson
Merson adalah binaan akademi Arsenal. Dia memulai karier pada 1982 hingga 1985.
Baca Juga: Profil Mohammed Bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi Pemilik Baru Newcastle United
Di usia yang masih sangat belia, Merson sudah mendapat kepercayaan di tim utama. Itu terjadi ketika musim 1985, saat usianya menginjak 17 tahun.
Namun, Merson sempat dipinjamkan ke Brentford di dua musim pertamanya di Arsenal. Di sana, dia mencatatkan enam penampilan.
Selama 12 tahun membela Arsenal, Merson menyumbang dua trofi Premier League, satu trofi Piala FA, satu Piala Liga dan UEFA Winners Cup. Dari 327 penampilannya, Merson mengemas 78 gol.
Di Musim 1997, Merson hijrah ke Middlesbrough. Arsene Wenger, yang ketika itu menjadi pelatih Arsenal, sempat menawari Merson untuk tetap di Arsenal.
Hanya, Merson meminta kontrak jangka panjang. Wenger tak menggaransi tapi klub memberikan gaji lebih besar dari Dennis Bergkamp yang ketika itu menjadi pemain termahal.
Baca Juga: 5 Pemain Arsenal yang Habis Kontraknya pada Akhir Musim Ini
Tapi, keputusan Merson bulat untuk pindah ke The Boro. Meski hanya satu musim, dirinya mencatatkan 48 penampilan dengan 12 gol dan sukses mengantar Middlesbrough promosi ke Premier League.
Oleh fan The Boro, Merson dianggap pahlawan. Sebagian dari mereka menjuluki Merson dengan The Magic Man lantaran membuat tim bisa masuk lagi ke level tertinggi sepak bola Inggris.
Setelah membawa The Boro promosi, Merson mengalami sakit dan meminta untuk beristirahat. Middlesbrough menurutinya dan sekaligus menjualnya ke Aston Villa selama empat musim dengan mahar 6,75 juta pound.
Bersama Aston Villa, Merson mencatatkan 101 penampilan. Ia juga turut serta membawa The Villans ke final Piala FA 2000. Satu yang paling diingatnya adalah mencetak gol ke gawang Everton dari jarak 41 meter.
Saat kontraknya habis di Aston Villa, Merson memutuskan pindah ke Portsmouth. Klub yang disebutkan belakangan adalah peserta divisi Championship.
Elegannya Merson, dirinya kembali menuai kesuksesan. Portsmouth dibawa promosi ke Premier League kendati ia hanya bermain selama 1 musim di edisi 2002/03.
Usia Merson kian menua, dirinya membuat keputusan lagi untuk bermain di divisi yang lebih rendah. Alhasil, dia bergabung dengan Walsall di divisi 1 atau kompetisi level ketiga Inggris.
Selama tiga musim di sana, Merson mencatatkan 68 penampilan dengan 6 gol. Tapi, hari-harinya tak lagi menyenangkan seperti sebelumnya.
Dirinya terjerat candu judi yang kemudian menghancurkan kariernya. Sampai-sampai, atas saran PFA, Merson harus menemui psikiater.
Dia akhirnya kembali dan tiba-tiba menjadi pelatih Walsall. Di sana, dia menjadi pelatih usai menggantikan Colin Lee yang dipecat dan permanen di sana.
Pada 2006, Merson memilih pensiun di usia 38 tahun. Tapi, pada 28 Maret 2012, ia membuat penampilan bersama Welshpool Town yang berkompetisi di Mid Wales Football.
Comebacknya ternyata tak berhenti di sana, pada 11 Oktober 2017, dirinya menandatangani kontrak dengan Divisi Tiga Wales dengan Caerau. Dua tahun berselang, Merson bermain sepak bola lagi. Kali ini, dia bermain untuk Hanworth Villa.
Jika ditotal, Merson masih aktif menjadi pesepak bola. Kendati 3 tim yang disebutkan belakangan tak banyak turun gelanggang, namun Merson masih mencatatkan diri sebagai pemain di usia 50 tahun.
[Penulis: Kusuma Alan]