Suara.com - Ramai Rumakiek mendadak viral. Wajar saja. Sebab, saat mentas bersama Timnas Indonesia di play-off Kualifikasi Piala Asia 2022, pemain Persipura Jayapura itu tampil apik.
Satu yang menyita perhatian tentu saja gol yang dicetaknya. Lebih istimewa lagi, karena Rumakiek mencatatkan namanya sebagai pemain debutan.
Suara.com merangkum sejumlah fakta usai Rumakiek mentas bersama Timnas Indonesia. Berikut rangkumannya:
1. Wonderkid Asli Papua
Baca Juga: Ketum PSSI Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia atas Taiwan
Rumakiek lahir di Jayapura, 19 April 2002. Sebelum mentas di Persipura, sudah menjadi bagian tim usia muda yakni U-16 dan U-18
Berkat penampilan apiknya di kelompok umut, Jacksen F. Tiago selaku juru latih tim senior tak ragu memberikan kepercayaan. Terkini, Rumakiek sudah lima kali mentas bersama Persipura di Liga 1.
2. Melejit di Timnas Senior
Rumakiek langsung melejit tatkala dipanggil ke Timnas Indonesia. Ini cukup mengejutkan lantaran usianya masih 19 tahun.
Kepercayaan Shin Tae-yong terhadap Rumakiek dibayar lunas. Satu gol pembuka dari dirinya ikut andil membawa skuat Garuda menang atas China Taipe.
Baca Juga: Timnas Indonesia Tampil Menawan, Bungkam Taiwan 2-1
3. Adik Kandung David Rumakiek
Masih ingat dengan David Rumakiek? Jika memutar kembali Piala AFF U-19 2018 tentulah namanya akan teringat.
David adalah bagian skuat Garuda Nusantara yang kala itu meraih tempat ketiga di ajang tersebut. David berposisi sebagai bek kiri.
Menyandang nama Rumakiek, Ramai sejatinya adalah adik kandung David Rumakiek. Keduanya kini telah masuk ke Timnas Indonesia.
4. Diprediksi Akan Punya Karier Cemerlang
Pelatih Jacksen F. Tiago bilang bahwa Ramai adalah salah satu talenta paling menonjol di Persipura. Oleh karenanya, sosok Brasil ini tak ragu untuk memberikan satu slot di 11 pertama.
"Dia punya modal stamina yang kuat. Dia kuat bermain 90 menit. Saya berharap Ramai terus tampil baik hingga akhir musim," katan Jacksen.
5. Jacksen Ingatkan Ramai Agar Tak Jemawa
Usia muda dan sudah punya pamor membikin kekhawatiran sendiri buat Jacksen. Sebab, makin tinggi pohon, makin kencang pula angin yang datang.
"Dia sebenarnya harus sangat hati-hati karena dia anak muda yang masih labil secara emosional. Kami harus sangat hati-hati untuk jaga dia," kata Jacksen.
Kontributor: Kusuma Alan