Suara.com - Kawasan Asia Tenggara atau ASEAN memiliki kompetisi sepak bola di setiap negaranya. Semua tim melakukan beragam cara untuk menjadi yang terbaik di liganya, salah satunya adalah dengan memboyong pemain asing.
Tak terhitung berapa banyak pemain asing yang berkiprah di kompetisi-kompetisi di kawasan ASEAN. Bahkan saking hebatnya pemain-pemain asing kala bermain, beberapa negara mengambil jalan pintas dengan me-naturalisasi para pemain asing tersebut.
Untuk kawasan ASEAN sendiri, para pemain asing lebih banyak berasal dari kawasan Amerika Selatan. Para penggawa Amerika Latin ini banyak menorehkan tinta emas di sepak bola ASEAN.
Tinta emas yang ditorehkan pun beragam, baik itu gelar kolektif seperti membawa klubnya menjadi juara atau gelar individu seperti menjadi pemain terbaik dan/atau top skorer.
Baca Juga: 7 Pemain Top yang Mendapat Kartu Merah di Laga Debut, Salah Satunya Eks Barcelona
Lantas untuk kawasan ASEAN ini, kira-kira siapa saja pemain asing yang berstatus terbaik dengan segala torehannya dan sumbangsihnya?
Tak banyak pemain Brasil yang bisa menuai kesuksesan di 2 negara sekaligus dan beragam kompetisi seperti apa yang ditorehkan Diogo Luis Santo.
Diogo mencatatkan tinta emas di ASEAN saat bermain untuk Buriram United selama 4 musim dan mampu menjadi penyerang tersubur. Pada 2019, ia hijrah ke Johor Darul Ta’zim dan menjadi kampiun Liga Super Malaysia.
Kini, Diogo kembali ke Thailand dan membela BG Pathum United. Selain moncer di kancah lokal, pemain berusia 34 tahun ini juga moncer di Liga Champions Asia 2021 di mana ia mencetak 3 gol dan 4 assist dalam 5 penampilan saja.
Baca Juga: 5 Pemain Top Eropa yang Diprediksi akan Pensiun Musim Depan
Tak hanya Brasil, pemain Argentina pun bisa berbicara banyak di kompetisi kawasan ASEAN. Salah satunya adalah Gonzalo Cabrera.
Pemain yang membela Johor Darul Ta’zim ini mampu membawa klub ‘Sultan’ tersebut menjuarai Liga Super Malaysia 4 kali berturut-turut. Bahkan, winger lincah ini punya catatan unik di mana setiap musimnya selalu mencetak lebih dari 8 gol dan assist.
Pria kelahiran Brasil ini memang telah pensiun dari dunia sepak bola. Namun, Danilo Fernando pernah menorehkan tinta emas dengan membawa 3 klub Indonesia meraih gelar juara.
Ke-3 klub tersebut adalah Petrokimia Putra Gresik pada 2002, Persebaya Surabaya pada 2005, Persik Kediri pada 2006. Ia memutuskan gantung sepatu pada 2014, atau setelah membawa Pusamania Borneo FC menjadi kampiun Divisi Utama.
4. Heberty
Masih dari Brasil, ada nama Heberty yang menorehkan tinta emas di sepak bola Thailand dengan statusnya sebagai top skor sepanjang masa Liga Thailand.
Sejak 2014 berlabuh ke Thailand dan bergonta-ganti klub sebanyak 4 kali, Heberty mencatatkan 150 gol dari 190 penampilan. Catatan itu membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pemain asing terbaik di kawasan ASEAN.
Pria yang kini telah pensiun dan berusia 51 tahun ini mampu menorehkan tinta emas di Singapura setelah berpetualang ke berbagai kompetisi di dunia.
Aleksandar Duric mampu meraih 16 gelar domestik selama bermain di Singapura. Catatan ini ia tambah dengan prestasi individu yakni 3 kali gelar pemain terbaik dan 4 kali gelar top skorer.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas