Suara.com - Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto memberikan penjelasan tentang keputusan federasi meloloskan sejumlah klub yang masih menunggak gaji pemain untuk berpartisipasi di Liga 2 2021. Menurut Iwan, PSSI memberi jaminan bahwa klub bermasalah tersebut akan membayar tunggakan gaji.
Dalam rilisnya, Minggu (26/9/2021), Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) kecewa karena PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) meloloskan tim yang masih menunggak gaji pemain untuk ikut Liga 2 musim ini.
Setidaknya ada tiga klub yang disebutkan oleh APPI yakni PSKC Ciamis, Persijap Jepara, dan Persekat. Sementara Kalteng Putra kabarnya telah menyelesaikan tunggakan gaji pemain mereka.
PSKC, Persijap dan Persekat sebenarnya dalam masa hukuman tidak bisa mendaftarkan pemain di tiga periode transfer sesuai putusan NDRC Indonesia. Artinya, tiga tim tersebut seharusnya tidak bisa berkompetisi.
Baca Juga: Viral Dugaan Nobar Persis Solo vs AHHA PS Pati di Sebuah Cafe, Ini Komentar Gibran
Namun, PSSI dan PT LIB tetap meloloskan. Iwan Budianto mengatakan PSSI menjamin tiga tim tersebut bisa membayar gaji pemainnya dengan cara menahan subsidi yang seharusnya diterima sebagai kontestan Liga 2.
"Di Liga 2 PSSI melakukan pendampingan, sebanyak 24 klub akan mendapatkan subsidi nanti Rp800 juta. Klub-klub yang masih menunggak utang kepada pemainnya, kami juga sudah mediasi dengan APPI bakal menjamin klub tersebut tidak mendapatkan subsidinya sebelum menyelesaikan tunggakan gaji," kata Iwan Budianto saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (28/9/2021).
"Tapi mereka tetap bisa berkompetisi. Apabila mereka tidak bisa menyelesaikan penunggakan gaji, kami sudah menghitung dengan nilainya kami bisa selesaikan dari pemotongan subsidi yang kami berikan," jelasnya.
Menurut Iwan, Liga 2 berbeda dengan Liga 1 di mana klub yang menunggak gaji pemain tak diperbolehkan ikut.
Seperti kasus yang dialami PSM Makassar beberapa waktu lalu. Di mana Juku Eja --julukan PSM-- harus melunasi utang terlebih dahulu sebelum terjun di Liga 1.
Baca Juga: 8 Rekrutan Teraneh yang Pernah Dilakukan PSG
"Kalau di Liga 1 karena sistem profesional klub levelnya lebih tinggi, tidak bisa ikut kompetisi jika tidak bisa selesaikan," terangnya.
Selain PSKC, Persijap dan Persekat, APPI juga mengungkap Persis Solo yang masih menunggak gaji 18 pemain mereka.
Ke-18 pesepak bola yang gajinya belum dibayarkan oleh Persis Solo masih terkatung-katung nasibnya dikarenakan tidak memiliki salinan kontrak. Hal itu menyebabkan gugatan mereka terhadap Persis Solo di NDRC Indonesia tidak diterima.