Suara.com - Liga 2 2021 telah berjalan sejak, Minggu (26/9/2021). Namun, ada rasa kecewa dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) karena lolosnya tim yang menunggak gaji pemain tetap ikut berkompetisi.
Setidaknya ada tiga tim yang belum melunasi gaji pesepakbola. Mereka adalah Persijap Jepara, PSKC Ciamis, dan Persekat. Adapun untuk Kalteng Putra dilaporkan sudah menyelesaikannya sehingga bisa ikut Liga 2.
Padahal, sesuai putusan NDRC Indonesia klub yang bermasalah tidak bisa mendaftarkan pemain dalam tiga periode transfer. Artinya, mereka tidak bisa bertanding di Liga 2 karena tak memiliki pemain yang terdaftar.
Namun, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator justru meloloskan mereka.
Baca Juga: Banur Percaya Raffi Ahmad Cairkan Bonus jika Rans Cilegon FC Kalahkan Dewa United
Dalam rilis terbaru APPI, Senin (27/9/2021), mereka telah melakukan audiensi dengan PSSI mengenai masalah ini. Disebutkan tunggakan gaji tiga klub yang bermasalah akan ditanggung oleh PSSI.
"Di mana PSSI akan menjamin pembayaran tunggakan (dengan nominal sesuai dengan putusan-putusan NDRC Indonesia masing-masing klub), melalui pemotongan subsidi dari PT Liga Indonesia Baru, selaku Operator dari kompetisi Liga 2 2021," tulis pernyataan resmi APPI, Senin (27/9/2021).
Dalam rilisnya, APPI juga mengingatkan kepada Persis Solo karena masih juga belum menyelesaikan tunggakan gaji pemainnya. Ke-18 pesepakbola yang masih ditunggak oleh Klub Persis Solo tersebut masih terkatung-katung nasibnya dikarenakan tidak memiliki salinan kontrak.
"Sehingga gugatan mereka terhadap Klub Persis Solo di NDRC Indonesia masih belum dapat diterima," sambung pernyataan itu.
Lebih lanjut, APPI juga menyatakan putusan NDRC bersifat kekuatan hukum tetap yang seharusnya dihormati dan dijalankan semua yang terlibat di dalam kompetisi.
Baca Juga: Hasil Liga 2 2021: 2 Gol Dianulir dan Gagal Menang, Persijap Jepara Semprot Wasit
"Seharusnya merupakan salah satu syarat utama dalam verifikasi keikutsertaan klub-klub dalam penyelenggaraan Liga 2 seperti halnya yang telah dilakukan pada penyelenggara Liga 1 sebelumnya.".