Karier Nasri di Arsenal pun tak berjalan lama. Tiga tahun setelahnya ia memutuskan hijrah ke rival yakni Manchester City.
Kepindahan ini membuat Nasri mendapat julukan ‘Ular’ atau pengkhianat dari para pendukung Arsenal. Pasalnya, banyak yang menduga bahwa ia pindah ke Man City karena uang semata.
Asumsi yang dibangun tersebut pun lantas dipatahkan oleh Nasri yang menyebut kepindahannya merupakan buah dari ambisinya meraih gelar.
“Manchester City adalah tim yang lebih baik. Itu mengapa saya pindah ke sana. Itu adalah ambisiku, bukan karena uang,” ucapnya dikutip dari Football365.
Ucapan tersebut benar-benar dibuktikan Nasri. Selama membela Man City, ia panen gelar domestik yakni dua gelar Liga Premier dan satu gelar Piala Liga Inggris.

Pada 2016, ia sempat hijrah ke Sevilla dengan status pinjaman dan kemudian dipermanenkan klub asal Andalusia tersebut setahun kemudian.
Di Sevilla, kontroversi kembali menerpa dirinya di mana ia membuat cuitan esek-esek saat membalas tweet dari sebuah klinik di Los Angeles bernama Drip Doctors.
Dalam cuitan tersebut, Nasri mengklaim dirinya mendapat layanan esek-esek dari pegawai klinik tersebut dan menceritakan pengalamannya menikmati layanan esek-esek tersebut.
Nasri sendiri lantas membantah bahwa bukan dirinya yang menuliskan tweet tersebut. Ia mengaku bahwa akunnya di-Hack oleh seseorang saat menelurkan kicauan tersebut.
Baca Juga: Profil Emile Smith Rowe, Gelandang Muda Arsenal yang Bikin Tottenham Tak Berdaya
Setelahnya, karier Nasri semakin terjun bebas. Hukuman FIFA dan kontroversi akan kicauan di akunnya membuat kariernya merosot drastis.