Samir Nasri, Eks Pemain Manchester City yang Kariernya Hancur karena Doping

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 27 September 2021 | 20:17 WIB
Samir Nasri, Eks Pemain Manchester City yang Kariernya Hancur karena Doping
Samir Nasri, saat masih memperkuat Manchester City, rayakan golnya ke gawang lawan [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pemain Manchester City Samir Nasri memutuskan pensiun dari dunia sepak bola yang telah membesarkan namanya.

Samir Nasri memutuskan pensiun di usia 34 tahun setelah berstatus tanpa klub sejak dilepas Anderlecht pada 2020 lalu.

Selain itu, dilaporkan Sky Sports, Nasri memutuskan gantung sepatu karena reputasinya tercoreng akibat skandal doping pada 2018 lalu.

Sebagaimana diketahui, Nasri dihukum oleh FIFA selama 18 bulan usai menerima perawatan di klinik di Los Angeles. Dalam perawatan tersebut, pria asal Prancis ini disebut melanggar aturan Badan Anti-Doping Dunia, WADA.

Baca Juga: Profil Emile Smith Rowe, Gelandang Muda Arsenal yang Bikin Tottenham Tak Berdaya

“Sebuah insiden yang sangat menyakitiku dan mengubah hubunganku dengan sepak bola. Saya melihatnya sebagai ketidakadilan karena saya tidak menggunakan obat-obatan terlarang,” tutur Nasri.

“Itu hanya sebuah suntikan vitamin karena saat itu saya sakit. Itu menghentikanku dari karierku,” lanjutnya.

Keputusan pensiun pun mengakhiri karier sepak bolanya yang pernah mencapai puncak kala dirinya menjadi pemain terbaik Prancis pada 2010.

Kini, entah kemana angin akan membawa karier Samir Nasri setelah memutuskan gantung sepatu dari jagad sepak bola.

Karier dan Kontroversi Nasri

Baca Juga: Arsenal Hantam Tottenham, Arteta: Menang Derby Selalu Dua Kali Lebih Manis

Samir Nasri memulai karier sepak bolanya pada 2004 bersama Olympique Marseille. Penampilan ciamiknya membuat dirinya lantas dipinang Arsenal pada 2008.

Karier Nasri di Arsenal pun tak berjalan lama. Tiga tahun setelahnya ia memutuskan hijrah ke rival yakni Manchester City.

Kepindahan ini membuat Nasri mendapat julukan ‘Ular’ atau pengkhianat dari para pendukung Arsenal. Pasalnya, banyak yang menduga bahwa ia pindah ke Man City karena uang semata.

Asumsi yang dibangun tersebut pun lantas dipatahkan oleh Nasri yang menyebut kepindahannya merupakan buah dari ambisinya meraih gelar.

“Manchester City adalah tim yang lebih baik. Itu mengapa saya pindah ke sana. Itu adalah ambisiku, bukan karena uang,” ucapnya dikutip dari Football365.

Ucapan tersebut benar-benar dibuktikan Nasri. Selama membela Man City, ia panen gelar domestik yakni dua gelar Liga Premier dan satu gelar Piala Liga Inggris.

Pemain Sevilla Samir Nasri. MIGUEL RIOPA / AFP
Pemain Sevilla Samir Nasri. MIGUEL RIOPA / AFP

Pada 2016, ia sempat hijrah ke Sevilla dengan status pinjaman dan kemudian dipermanenkan klub asal Andalusia tersebut setahun kemudian.

Di Sevilla, kontroversi kembali menerpa dirinya di mana ia membuat cuitan esek-esek saat membalas tweet dari sebuah klinik di Los Angeles bernama Drip Doctors.

Dalam cuitan tersebut, Nasri mengklaim dirinya mendapat layanan esek-esek dari pegawai klinik tersebut dan menceritakan pengalamannya menikmati layanan esek-esek tersebut.

Nasri sendiri lantas membantah bahwa bukan dirinya yang menuliskan tweet tersebut. Ia mengaku bahwa akunnya di-Hack oleh seseorang saat menelurkan kicauan tersebut.

Setelahnya, karier Nasri semakin terjun bebas. Hukuman FIFA dan kontroversi akan kicauan di akunnya membuat kariernya merosot drastis.

Ia sempat membela Antalyaspor pada 2017, West Ham United pada 2019 dan Anderlecht pada 2020. Setelahnya Samir Nasri tak memiliki klub dan memutuskan gantung sepatu pada 2021.

[Penulis: Zulfikar Pamungkas]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI