Suara.com - Keluarga mendiang Zaki Anwari, pesepak bola Afghanistan yang terjatuh dari pesawat saat mencoba kabur dari negaranya menuntut keadilan kepada Amerika Serikat.
Nasib tragis yang dialami Zaki Anwari berbuntut panjang, keluarga pemain timnas Afghanistan itu merasa tidak terima dengan sikap militer Amerika Serikat.
Zaki Anwari, pemuda 19 tahun merupakan pesepak bola berbakat di Afghanistan dan sempat membela tim nasional kelompok umur negara tersebut.
Selain piawai dalam mengolah bola, Zaki juga merupakan sosok yang cerdas dalam bidang akademik, ia tercatat sebagai siswa di Esteglal High School di Kabul.
Baca Juga: Klasemen Liga Spanyol: Real Madrid Dikuntit Sociedad, Barcelona di Luar Top 5
Saudara Zaki Anwari, Haji Ahmed Zakaria mengaku pihak keluarga membutuhkan waktu selama dua hari untuk bisa menemukan jenazah sepupunya itu.
Menurut Ahmed, dibutuhkan perjuangan untuk bisa mencari tubuh korban karena pihak Amerika Serikat melarang orang mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Namun tuduhan serius dilontarkan Zakaria kepada personel tentara Amerika Serikat yang pada saat itu berada di Kabul.
Ia menyebut militer AS merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kematian saudaranya itu, dan meminta penyelidikan yang nantinya harus dibawa ke pengadilan.
"Kami ke bandara, mengumpulkan teman-teman. Seluruh keluarga mencari jenazah Zaki hingga malam hari," ucap Zakaria dikutipd ari RT.com.
Baca Juga: Hasil Bola Tadi Malam: Liga Inggris, Liga Spanyol, dan Liga Italia
"Kami meminta, memohon dan bahkan sembunyi di ambulans, berharap tentara AS mau membawa kami ke jenazahnya.
"Akan tetapi, dokter bahkan tidak diizinkan berada di sana. Kami baru menemukan tubuh zaki dua hari kemudian.
"Tak habis pikir mereka bisa membiarkan orang mati dengan jatuh dari peswat? mereka jatuh dari badan pesawat.
"Saya tak bisa memaafkan Amerika karena ini, saya ingin keadilan. Tidak ada yang harus kehilangan kerabat seperti kami kehilangan Zaki." imbuhnya.
Zakaria mengaku keluarganya akan meninggalkan Afghanistan, meski begitu upaya meminta keadilan atas kematian Zaki tetap ia perjuangkan.
Meski sudah pindah tempat tinggal, keluarga masih terbayang sosok Zaki dan tak dapat menahan tangis jika sudah melihat sesuatu yang berhubungan dengannya.
"Di rumah baru tak ada satu pun hak yang berhubungan dengan Zaki, hal itu karena jika kami melihat sesuatu yang berhubungan dengannya, kami mulai menangis." ujar Zakaria.
Tragedi pesawat militer Amerika Serikat yang nekat terbang meninggalkan Kabul padahal ditunggangi banyak orang menyisakan duka mendalam.
Pasalnya tak sedikit orang yang meregang nyawa pada saat itu, salah satunya Zaki Anwari yang terjatuh dari roda pesawat.
Masyarakat Afghanistan berbondong-bondong menginginkan keluar dari negara mereka setelah ekstrimis Taliban berhasil merebut menguasai negara tersebut.
Kontributor: Eko Isdiyanto.