Kisah Marcos Senna, Pemain Buangan Brasil yang Sukses Bersama Spanyol

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 25 September 2021 | 15:30 WIB
Kisah Marcos Senna, Pemain Buangan Brasil yang Sukses Bersama Spanyol
Eks gelandang Villarreal Marcos Senna tersenyum selama sesi latihan di Stadion Madrigal di Villarreal pada 06 Desember 2011 menjelang pertandingan sepak bola leg kedua Liga Champions UEFA antara Villarreal dan Napoli. FOTO AFP/JOSE JORDAN JOSE JORDAN / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Spanyol sukses menjadi kampiun di Piala Eropa 2008. Salah satu aktor di balik itu semua ada pada sosok Marco Senna.

Senna sejatinya bukan lahir dan besar di Spanyol. Dirinya adalah warga negara Brasil yang kemudian berganti paspor menjadi Spanyol dan berhak membela Tim Matador.

Perjalanan Karier Marcos Senna

Senna memulai karier sepakbolanya di Rio Branco Esporte Clube. Setelah bermain di sejumlah klub di tanah kelahirannya, dia direkrut oleh Villarreal.

Baca Juga: Cukur Mallorca 6-1, Real Madrid Ingin Pesta Gol Lagi saat Jamu Villarreal

Datang pada 2002, Senna tak mendapat tempat utama di skuat Kapal Selam Kuning. Jika digabungkan, dirinya hanya bermain selama 25 penampilan.

Cedera jadi faktor yang membikin Senna jarang tampil Selama tiga musim, dirinya berjuang untuk benar-benar sembuh dari cedera lutut.

Pada musim 2005/06, Senna yang sudah pulih sukses membawa Villarreal ke semifinal Liga Champions. Tapi, di laga kontra Arsenal, timnya kalah agregat 0-1.

Senna kemudian mendapatkan kewarganegaraan Spanyol. Tak mendapat tempat di skuat Brasil lantaran sudah diisi pemain sekaliber Kaka, Ronaldinho, hingga Gilberto Silva, Senna kemudian memilih Spanyol.

Di Timnas Spanyol, Senna mendapatkan karier gemilang. Pada Piala Eropa 2008, dirinya tak tergantikan di daftar susunan 11 awal.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Brasil Dikarantina, Presiden Jair Bolsonaro Ikut Isolasi Mandiri

Padahal, ada nama-nama macam Xabi Alonso, Cesc Fabregas, Santi Cazorla, Andres Iniesta, hingga David Silva. Namun, semuanya hanya jadi pelapis dan tergerus posisinya karena Senna selalu jadi pilihan utama.

Modal Senna dalam bermain adalah lugas dan elegan di lini tengah. Luis Aragones yang ketika itu melatih La Furia Roja mengatakan bahwa dirinya butu pemain yang bisa menyeimbangkan segala lini.

Namun, karier Senna cukup singkat bersama Spanyol yakni 28 laga dan 1 gol. Datangnya Sergio Busquets disebut-sebut menjadi salah satu faktor dia meredup setelah Euro 2008.

Kontributor: Kusuma Alan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI