Suara.com - Hadirnya Cristiano Ronaldo ke Manchester United tak hanya disambut secara suka cita oleh pendukungnya. Sebab, Edinson Cavani harus gigit jari akibat kembalinya CR7.
Pasalnya, Edinson Cavani tak hanya tergusur dari skuad utama Manchester United, tetapi juga harus merelakan nomor punggung tujuh untuk sang mega bintang.
Sampai saat ini, sejak Ronaldo tiba di Old Trafford, Cavani memang selalu terpinggirkan dan tak pernah menjadi pilihan utama.
Sektor lini serang The Red Devils selalu diisi oleh kapten timnas Portugal itu, baik di kompetisi domestik maupun Liga Champions.
Baca Juga: 5 Pemain Top Eropa yang Diprediksi akan Pensiun Musim Depan
Selain kisah pergantian nomor punggung yang dialami Ronaldo dan Cavani, sebelumnya memang sempat ada kasus serupa.
Bahkan, perebutan nomor punggung ini sempat menimbulkan konflik di antara pemain-pemain tersebut.
Berikut deretan kisah pergantian nomor punggung sebelum era Ronaldo-Cavani.
Anthony Martial dan Zlatan Ibrahimovic
Kedatangan Zlatan Ibrahimovic ke skuad Manchester United pada tahun 2016 ternyata juga berbuntut panjang terhadap salah satu pemain muda, Anthony Martial.
Baca Juga: 5 Calon Klub Baru Anthony Martial Jika Hengkang dari Man Utd
Pasalnya, Ibrahimovic yang baru saja tiba mendapatkan nomor punggung sembilan yang sebelumnya digunakan oleh Martial.
tentu, Martial tak ikhlas begitu saja melepasnya karena harus mengganti nomor punggungnya menjadi 11. Padahal, Martial sudah membangun branding AM9.
Ronaldo
Pemain legendaris timnas Brasil, Ronaldo, pernah menghadapi perebutan nomor punggung. Setidaknya hal ini terjadi sebanyak dua kali sepanjang kariernya.
Perebutan yang paling terkenal ialah ketika Ronaldo meminta nomor punggung sembilan di Inter Milan yang sebelumnya jadi milik Zamorano.
Sementara itu, kasus serupa juga pernah terjadi ketika Ronaldo direkrut oleh tim raksasa Spanyol, Real Madrid.
Ketika itu, Ronaldo meminta nomor punggung sembilan yang saat itu menjadi milik Fernando Morientes.
Namun, akhirnya Ronaldo baru bisa menggunakan nomor punggung sembilan saat Morientes angkat kaki dari Real Madrid ke AS Monaco pada akhir musim 2003/2004.
Berbeda dengan dua kasus sebelumnya, Gabriel Batistuta yang baru saja didatangkan ke AS Roma pada tahun 2000 justru tak mengalami konflik.
Sebetulnya, penyerang asal Argentina itu juga menghendaki nomor punggung sembilan ketika bergabung dengan Roma.
Sayangnya, nomor itu sudah dipakai oleh Montella. Batistuta pun tak ingin arogan dan kemudian memilih nomor punggung 18 pada musim pertamanya.
Kemudian, pada musim keduanya, dia berganti nomor punggung 20, yang saat itu menyimbolkan jumlah gol Batistuta pada musim pertamanya di AS Roma sekaligus membawa timnya meraih Scudetto.
Kontributor: Muh Adif Setiawan