Suara.com - Liverpool bukanlah tim Inggris yang terbilang suka jor-joran di bursa transfer. Dapat dihitung dengan jari berapa kali saja The Reds menghamburkan uangnya di bursa jual beli pemain.
Berbicara soal kebijakan transfer Liverpool yang terbilang irit, tetap saja ada pemain yang membuat The Reds harus rela merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkan jasanya.
Pemain-pemain itu adalah Virgil van Dijk dan Alisson Becker. Keduanya didatangkan dengan status pemain termahal untuk posisinya pada saat itu.
Van Dijk didatangkan dari Southampton dengan mahar 75 juta poundsterling. Harga tersebut membuatnya menjadi bek termahal dunia sebelum dipatahkan oleh Harry Maguire.
Baca Juga: Operasi Bahu Sukses, Marcus Rashford Bisa Tampil saat MU Jumpa Liverpool
Tak berselang lama, Liverpool pun mendatangkan Alisson Becker dari AS Roma. Mahar 66 juta poundsterling yang membuatnya menjadi kiper termahal dunia sebelum dipatahkan Kepa Arrizabalaga.
Bisa dikatakan, Van Dijk dan Alisson lah yang menjadi pembelian termahal sepanjang masa Liverpool. Ironisnya, kedua pemain ini berstatus pemain asing.
Sedangkan Liverpool sendiri adalah klub asli Inggris yang taat pada aturan Homegrown Player di dalam skuadnya. Alhasil, mau tak mau The Reds juga harus mengeluarkan uang untuk memboyong pemain berkualitas asli Inggris.
Jika menilik kebijakan transfer Liverpool yang lebih sering merogoh kocek dalam untuk pemain asing, kira-kira siapa pemain Inggris termahal yang pernah dibeli The Reds?
Baca Juga: Susah Payah, Chelsea Akhirnya Tundukkan Aston Villa Melalui Adu Penalti
Di posisi ke-5 ada nama Nathaniel Clyne yang diboyong Liverpool dari Southampton dengan mahar 12,5 juta poundsterling pada 2015 silam.
Bek kanan ini didatangkan karena performa apiknya bersama Southampton sepanjang musim 2014-2015. Sayangnya, penampilan apik itu tak mampu ia teruskan di Anfield Stadium akibat cedera.
Alhasil, munculnya Trent Alexander-Arnold membuat Liverpool pun rela melepas Clyne dengan status bebas transfer pada 2020 lalu.
Pemain yang kini menjadi legenda hidup Liverpool ini didatangkan pada 2011 dari Sunderland dengan mahar lumayan fantastis yakni antara 16 juta poundsterling.
Kenny Dalglish menjadi sosok yang berperan penting dalam transfer Jordan Henderson ke Anfield Stadium. Berselang beberapa tahun kemudian, transfer ini pun terbukti berhasil.
Henderson selalu menjadi pilihan utama Liverpool di lini tengah dan menjadi kapten The Reds. Di bawah kepemimpinannya, The Anfield Gank mampu meraih titel Premier League pertamanya pada musim 2019/20 lalu.
Liverpool selalu punya riwayat apik dengan penyerang sayap asli Inggris. Pada tahun 2011, The Reds pun mencoba meneruskan tradisi ini saat memboyong Stewart Downing dari Aston Villa dengan mahar 20 juta poundsterling.
Sayangnya, usaha Liverpool meneruskan tradisi ini berujung kegagalan karena Downing urung nyetel dan memberi kontribusi sejak tiba di Anfield.
Tiga musim berselang, Liverpool melepasnya ke West Ham dengan harga murah. Selama membela The Reds, Downing menyatakan 91 penampilan dengan torehan tujuh gol saja.
2. Adam Lallana
Lagi-lagi Liverpool harus merogoh kocek dalam untuk memboyong pemain asli Inggris dari Southampton saat mengeluarkan dana sebesar 25 juta poundsterling untuk mendapatkan jasa Adam Lallana pada 2014.
Lallana sendiri sempat menjadi andalan Liverpool dalam beberapa musim, termasuk saat dilatih Jurgen Klopp. Namun, penampilannya mulai terganggu cedera.
Alhasil, Lallana mulai terpinggirkan dan Liverpool pun rela melepasnya dengan status bebas transfer pada musim panas 2020 saat kontraknya habis.
1. Alex-Oxlade Chamberlain
Alex-Oxlade Chamberlain menjadi pemain termahal Inggris yang pernah diboyong Liverpool. Ia didatangkan pada 2017 silam dari Arsenal dengan harga 35 juta poundsterling.
Saat itu, Liverpool berhasil mengalahkan Chelsea dalam perburuan tanda tangannya. The Reds berhasil memenangkan perebutan karena The Blues menargetkannya untuk menjadi bek sayap di bawah arahan Antonio Conte.
Karena Chamberlain ingin bermain sebagai gelandang tengah, Liverpool pun menawarinya kesempatan itu dan akhirnya ia bergabung dengan The Reds.
Sama seperti di Arsenal, Chamberlain lebih banyak menghabiskan kariernya di ruang medis akibat cedera. Hingga 2021 ini saja, ia baru mencatatkan 108 penampilan di mana menit bermainnya lebih banyak didapatkan sebagai pemain pengganti.
Penulis: Zulfikar Pamungkas