Suara.com - Premier League dikenal sebagai liga paling kompetitif di dunia. Permainan keras dan cepat terkadang membuat beberapa penyerang tajam melempem saat menjajal sepak bola Inggris.
Gaya bermain ‘Kick n Rush’ menjadi citra yang menempel di Premier League sejak pertama bergulir pada 1992 silam. Nyatanya gaya bermain yang keras dan cepat ini sulit membuat para pemain beradaptasi.
Kesulitan beradaptasi paling sering dialami mereka yang berposisi sebagai penyerang. Tak heran jika banyak penyerang tajam yang seketika tiba di Premier League malah kehilangan ketajamannya.

Sebagai contoh ada nama Timo Werner. Sebelum tiba ke Premier League pada musim panas 2020, ia memiliki status sebagai bomber tajam di Bundesliga Jerman.
Di musim terakhirnya di Bundesliga bersama RB Leipzig pada 2019/20, Werner mampu melesakkan 28 gol dari 34 laga. Torehan itu membuat Chelsea mendatangkannya pada 2020.
Setibanya di Inggris dan bermain untuk Chelsea, Werner urung menunjukkan kemampuannya mencetak gol. Di musim perdananya di Premier League, ia hanya mampu melesakkan enam gol bersama The Blues.
Dengan torehan tersebut serta banyaknya sorotan ke Liga Premier, cap ‘Flop’ atau gagal pun seketika mampir ke Werner. Olok-olok terus menerus mengalir kepadanya saat bermain.
Meski demikian, ada pula beberapa penyerang yang nampak tak butuh adaptasi dan malah langsung nyetel dengan permainan Premier League.
Bahkan, para penyerang ini mampu mencetak 100 gol dalam jumlah penampilan yang sedikit. Siapa saja para penyerang tersebut?
Baca Juga: De Gea Kian Mantap Jadi Kiper Utama, Dean Henderson Minta Dipinjamkan MU pada Januari
10. Robin van Persie