Mason Mount Tampil Buruk saat Chelsea Kalahkan Tottenham Gara-gara Putus Cinta

Reky Kalumata Suara.Com
Selasa, 21 September 2021 | 21:45 WIB
Mason Mount Tampil Buruk saat Chelsea Kalahkan Tottenham Gara-gara Putus Cinta
Reaksi pemain Chelsea Mason Mount saat gagal memanfaatkan peluangnya saat menghadapi Leicester City di final Piala FA di Wembley Stadium 15 Mei 2021. Kirsty Wigglesworth / POOL / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mason Mount menjadi salah satu pemain yang tak mampu menampilkan performa yang memuaskan ketika Chelsea meraih kemenangan besar atas Tottenham Hotspur pada Minggu (19/9/2021).

Meski diturunkan sebagai starter, Mason Mount tak cukup membantu di sektor lini tengah. Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, akhirnya menariknya keluar pada menit ke-46.

Pada awal babak kedua itu, Tuchel memutuskan untuk memainkan N'Golo Kante. Hasilnya memang tampak sangat instan.

Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel (kanan) bercengkerama dengan gelandang Mason Mount usai laga semifinal Piala FA kontra Manchester City di Wembley, London, Sabtu (17/4/2021) malam WIB. [ADAM DAVY / POOL / AFP]
Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel (kanan) bercengkerama dengan gelandang Mason Mount usai laga semifinal Piala FA kontra Manchester City di Wembley, London, Sabtu (17/4/2021) malam WIB. [ADAM DAVY / POOL / AFP]

Chelsea langsung unggul satu gol tiga menit setelah Kante masuk, atau tepatnya pada menit ke-49.

Baca Juga: Minim Impak terhadap Rasisme, Marcos Alonso Berhenti Berlutut Sebelum Kick-off

Delapan menit berselang, tepatnya menit ke-57, Kante langsung mencatatkan namanya di papan skor untuk membawa The Blues unggul 2-0 atas tim tuan rumah.

Pesta kemenangan The Blues atas tim tuan rumah akhirnya dilengkapi oleh Antonio Rudiger pada menit ke-90+2.

Gol ini menutup pertandingan sekaligus memastikan Chelsea tampil perkasa atas Tottenham setelah laga berakhir dengan skor 3-0.

Pada laga ini, Tuchel seperti kurang puas dengan performa yang ditampilkan oleh Mason Mount di atas lapangan.

Kabarnya, penampilan buruk gelandang berusia 22 tahun itu tak terlepas dari kandasnya hubungan asmaranya dengan Chloe Wealleans-Watts.

Baca Juga: Minim Gol di Chelsea, Timo Werner Justru Diincar Dua Klub Raksasa Jerman

Hubungan kedua pasangan ini sebetulnya sudah resmi berakhir sejak Juli lalu. Akan tetapi, kandasnya kisah asmara ini ditengarai menjadi penyebab anjloknya performa Mount.

Tuchel memang mengakui, tim pelatih merasa khawatir dengan kondisi psikologis Mason Mount yang masih berusia cukup muda.

Namun, Tuchel melihat bahwa anak asuhnya tersebut tak terlalu menampakkan kesedihan apa pun saat berlatih.

“Terkadang, kami sedikit khawatir, tetapi di sisi lain, dia (Mount) tampaknya mampu menghadapi semua menit dengan baik dan juga semua beban yang dia miliki,” kata Tuchel dikutip dari laman resmi klub.

“Kadang-kadang sangat sulit untuk meninggalkannya karena dia terlihat segar. Saat datang, dia selalu hadir dengan senyuman,” ujarnya.

Tuchel menyadari, pihaknya harus tetap mewaspadai kondisi Mount, terutama dari segi psikologis. Sebab, terkadang hal ini tak tampak dari wajah anak asuhnya tersebut.

“Saya akan lebih khawatir jika wajahnya datar dan Anda juga merasakan kelelahan, terutama secara mental. Namun, saya memang tak merasakannya,” katanya.

“Kami senang dia ada di sini dan kami akan berhati-hati dengan dia (Mount) seperti biasanya,” lanjutnya.

Sebetulnya, Mount menjadi salah satu pemain vital di balik keberhasilan Chelsea pada musim lalu.

Sejak masuk ke skuad utama pada 2019/2020 di bawah armada asuhan Frank Lampard, dia menjadi sosok yang cukup penting untuk The Blues.

Sampai saat ini, Mount telah mencatatkan 53 penampilan bersama Chelsea. Dia juga memerankan posisi penting ketika Chelsea sukses melaju ke partai final Piala FA dan finis di peringkat empat besar.

Mount juga ikut ambil bagian saat Chelsea merengkuh gelar juara Liga Champions 2020/2021. Performa itulah yang membawanya ke timnas Inggris.

Bersama The Three Lions, Mount telah mencatatkan lima kali penampilan di bawah asuhan pelatih Gareth Southgate.

Kontributor: Muh Adif Setiawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI