Lapangan Utama Jakarta International Stadium Mulai Dipasangi Rumput

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 20 September 2021 | 18:05 WIB
Lapangan Utama Jakarta International Stadium Mulai Dipasangi Rumput
Progress pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (24/8/2021). ANTARA/Abdu Faisal/aa. (ANTARA/ Abdu Faisal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro bersama KSO pelaksana proyek Jakarta International Stadium (JIS) Jakarta Utara, memulai tahapan uji coba pemasangan rumput lapangan utama sejak Minggu (19/9/2021) malam.

"Alhamdulillah, saat ini rumput di JIS sudah bisa kami lakukan uji coba pemasangan," ujar Project Manager Jakarta International Stadium (JIS), Arry Wibowo, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (20/9/2021).

Menurut Arry Wibowo, sebelum uji coba pemasangan rumput, ada tahapan lain yang telah dilalui agar lapangan utama JIS mampu memenuhi standar Badan Sepakbola Dunia atau Fédération Internationale de Football Association (FIFA).

"Sebelum memasang rumput di lapangan utama, didahului dengan pekerjaan konstruksi lainnya untuk memperkuat struktur lapangan," katanya.

Arry menjelaskan, di lapangan utama, sebelum dipasang rumbut, di bawahnya ditaburi hamparan batu split untuk menutupi banyak jaringan utilitas di bawahnya.

"Diberikan hamparan batu split di bawahnya, agar pada saat hujan lapangan tidak becek, karena bisa menyerap air dalam hitungan detik. Lalu ada juga penyiraman air melalui mesin penyiram otomatis (sprinkler) untuk menjaga standar FIFA yang harus kami penuhi," ujar Arry.

Selain itu, di lapangan utama juga memiliki beberapa struktur, seperti lembaran sintetik yang berpori dan memiliki sifat tembus air, serta fleksibel atau geotekstil, berbahan dasar kain bukan tenunan (non woven geotextile). Itu merupakan jenis geotekstil yang tidak menganyam, berbentuk seperti karpet kain.

Arry menjelaskan, geotekstil itu memiliki sejumlah fungsi pada tanah lapangan utama seperti sebagai penahan atau stabilisator, untuk mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak.

Selain itu, Non Woven Geotextile juga berfungsi sebagai pemisah atau separator, untuk mencegah bercampurnya lapisan material yang satu dengan material lainnya, mencegah naiknya lumpur ke sistem pengerasan, agar tidak terjadi efek memompa (pumping effect) yang akan mudah merusak kepadatan tanah.

Baca Juga: Thomas Tuchel Ragu Turunkan Christian Pulisic di Laga Chelsea vs Aston Villa

Menurut Arry, rumput yang dipasang di lapangan utama adalah jenis rumput hybrid, yakni perpaduan antara rumput alami dan rumput sintetis. Komposisinya, lima persen rumput sintetis asal Italia jenis Limonta dan 95 persen rumput alami jenis Zoysia matrella yang dari Boyolali, Jawa Tengah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI