Sejarah Galatama, Kompetisi Sepak Bola Indonesia Era 80an

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 18 September 2021 | 18:18 WIB
Sejarah Galatama, Kompetisi Sepak Bola Indonesia Era 80an
Ilustrasi Bola [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Galatama merupakan singkatan dari Liga Sepak Bola Utama. Saat pertama kali lahir, kompetisi ini dijadikan sebagai liga semi profesional yang dibentuk pada tahun 1979.

Saat Galatama lahir, Indonesia saat itu memiliki kompetisi berskala nasional yang masih bersifat amatir, yakni Perserikatan.

PSSI yang kala itu diketuai Ali Sadikin, lantas menyelenggarakan kompetisi semi profesional sehingga lahirnya Galatama atau Liga Sepak Bola Utama.

legenda sepakbola Indonesia Zulkarnain Lubis tutup usia. (Twitter PSSI)
legenda sepakbola Indonesia Zulkarnain Lubis tutup usia. (Twitter PSSI)

Di awal kelahirannya, Galatama hanya diikuti 8 klub saja. Seiring berjalannya waktu, peserta Galatama bertambah dan membuat kompetisi ini terbagi dalam 2 divisi yang berlaku pada 1980, 1983 dan 1990.

Hal tersebut pun seakan menunjukkan adanya inkonsistensi pada penyelenggaraan turnamen kala itu. Meski demikian, Galatama tetap berjalan.

Berjalannya Galatama sendiri sama sekali tak mengganggu Perserikatan. Pasalnya, kedua kompetisi ini tak saling berikatan baik dalam pengelolaan klub dan pengelola liga.

Mudahnya, jika Perserikatan berisikan tim-tim dari daerah dan menggunakan APBD, Galatama diisi oleh klub-klub yang dananya didapat dari perusahaan swasta.

Karena model penyelenggaraan dan sistem yang dimiliki, Galatama pun sempat menjadi acuan liga profesional di sepak bola Asia.

Bahkan, ada pula rumor yang beredar bahwa Galatama menjadi bahan studi pembuatan J-League yang saat ini menjadi kompetisi terpopuler di Asia.

Baca Juga: Link Live Streaming PSM Makassar Vs Persebaya, Liga 1, 18 September

Dari Galatama pula, banyak pemain hebat lahir. Bahkan banyak yang menyebut bahwa kompetisi ini lebih baik dari Perserikatan secara permainan, mengingat Perserikatan memiliki semangat untuk pembinaan pemain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI