"Namun, harus tetap hati-hati karena kita bermain di top level. Tetap konsentrasi, jangan terlena dengan atmosfer. Namun kita tidak melakukan hal-hal itu dan akhirnya kita kalah. Sangat kecewa," sambung pelatih kawakan berusia 63 tahun tersebut, Jumat (17/9/2021).
Tak hanya itu, Iwan menambahkan faktor lain penyebab kekalahan timnya adalah karena para pemain muda Persela kurang bisa memanfaatkan peluang yang didapat.
Minimnya kreasi yang dibutuhkan dalam menjebol lini pertahanan Persita juga jadi alasan lain.
"Persela didominasi oleh pemain muda. Saat Persita melakukan compact defense, mestinya ada kreasi yang perlu dilakukan, mulai dari penetrasi pass, penetrasi move on dan lain-lain," kata Iwan.
"Namun, tim ternyata tidak punya cukup kreasi dalam memecahkan compact defense yang dilakukan oleh tim Persita," imbuhnya.
Oleh karena itu, Iwan berharap pada pertandingan-pertandingan selanjutnya hal tersebut tidak terjadi lagi.
Pihaknya juga mengaku akan melakukan evaluasi terhadap skema permainan, serta menambal kekurangan-kekurangan yang saat ini tengah melanda timnya.
"Mudah-mudahan ini tidak terjadi untuk next game kita. Kami akan mencari cara untuk meningkatkan kemampuan tim, melakukan evaluasi, dan menjadikannya sebagai PR," harap pelatih asal Medan tersebut.
Kekalahan ini membuat Persela tetap bertengger di papan tengah klasemen Liga 1 dengan poin 3 dari tiga pertandingan yang dilakoni.
Baca Juga: Sengit di Wibawa Mukti, Tira Persikabo vs Persik Kediri Berakhir Seri 2-2
Sedangkan bagi Persita, tambahan poin penuh membuat anak-anak asuh pelatih Wododo C Putro naik ke peringkat tiga dengan poin 6, di bawah Persib Bandung dan Bali United.