Suara.com - Mantan pelatih Persija Jakarta dan Persib Bandung, Arcan Iurie, harus dideportasi oleh pemerintah Indonesia karena terkendala masalah administrasi.
Arcan Iurie dideportasi oleh Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Kabupaten Karawang, Jawa Barat, karena izin tinggalnya di Indonesia sudah habis.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi setempat, Arief Adi Prayogo, pemulangan itu berawal dari adanya permohonan layanan WNA oleh penjamin WNA asal Moldova yang berama Arcan Iurie.
“Awalnya kami memperoleh informasi dari Sub Seksi Izin Tinggal Keimigrasian tentang adanya pemohon berinisial SFS, istri sekaligus penjamin AI (Arcan Iurie) yang mengajukan permohonan ITAP (Izin Tinggal Tetap),” kata Arief, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Persipura Terpuruk, Persija Tak Boleh Anggap Enteng Lawan
Setelah dilakukan penyelidikan, Kantor Imigrasi Karawang melakukan pendalaman untuk memproses permohonan ITAP tersebut.
Ternyata, otoritas tersebut menemukan bahwa masa berlaku izin tinggal Arcan Iurie telah habis masa berlakunya sejak 17 Oktober 2019.
Oleh sebab itu, Arcan Iurie dianggap melanggar pasal 78 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
“Atas pelanggaran itu, yang bersangkutan dikenai sanksi tindakan administratif keimigrasian berupa pendeportasian,” ujarnya.
Profil Arcan Iurie
Baca Juga: Bali United vs Persib Bandung: Ini Dua Pemain yang Diwaspadai Melvin Platje
Arcan Iurie menjadi salah satu pelatih asing yang memiliki kiprah panjang selama berkarier di Indonesia. Namanya sudah tak asing lagi bagi pencinta sepak bola di Tanah Air.
Pelatih kelahiran Moldova, pada 15 November 1965, itu mengawali kiprah kepelatihan di Indonesia bersama Persija Jakarta pada 2005.
Meskipun saat itu masih berstatus sebagai pelatih debutan, tetapi kiprah fenomenal Arcan Iurie berhasil mengejutkan publik Indonesia.
Di bawah arahan Arcan Iurie, skuad Macan Kemayoran berhasil melaju ke dua partai final di tahun 2005, yakni Divisi Utama Liga Indonesia dan Piala Indonesia.
Sayangnya, pada partai final Liga Indonesia 2005, Persija harus tumbang dari Persipura Jayapura dengan skor akhir 1-2.
Sementara pada Piala Indonesia 2005, Arcan Iurie dan skuad Macan Kemayoran kembali dipaksa gigit jari setelah dijegal Arema Malang dengan skor 3-4.
Pada musim selanjutnya, ia direkrut oleh Persib Bandung. Namun, Arcan Iurie malah mengundurkan diri para pertengahan putaran kedua.
Posisinya saat itu sebagai pelatih kepala Persib kemudian digantikan oleh Djadjang Nurdjaman dan Robby Darwis.
Setelah angkat kaki dari Bandung, Arcan Iurie digaet oleh klub raksasa asal Jawa Timur, Persik Kediri. Namun, ia tak lama di sana.
Sebab, Arcan Iurie memilih mengundurkan diri karena tak sepakat dengan kebijakan rasionalisasi gaji yang diterapkan manajemen Persik.
Kemudian, Arcan Iurie bergeser ke Persebaya Surabaya untuk menggantikan Freddy Muli hingga 9 Juni 2019.
Selepas angkat kaki dari Persebaya, kiprah Arcan Iurie sedikit pudar di kancah sepak bola Tanah Air.
Namun ia tetap mendapat pekerjaan untuk melatih Semen Padang, Persepam Madura United, Pusamania Borneo, Perseman Manokwari, hingga Persita Tangerang.
Kontributor: Muh Adif Setiawan