10 Pesepak Bola dengan Kematian yang Tragis

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 14 September 2021 | 10:40 WIB
10 Pesepak Bola dengan Kematian yang Tragis
Arsip - Gambar yang diambil pada 18 November 2009 menunjukkan kaus sepak bola almarhum kiper nasional Jerman, Robert Enke, ditinggalkan di bangku cadangan sebelum pertandingan sepak bola persahabatan Jerman vs Pantai Gading di Gelsenkirchen, Jerman barat. Robert Enke, yang menderita depresi, bunuh diri pada 10 November 2009. Penggemar sepak bola dan pejabat tinggi sepak bola akan memperingatinya pada 10 November 2010, satu tahun setelah ia meninggal. FOTO AFP JOHN MACDOUGALL.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kematian di dunia sepak bola memang tak terhindarkan. Sejak awal 1900-an sudah masif cerita dari pelaku lapangan hijau yang nenyudahi hidup lebih dulu.

Para pesepak bola juga manusia biasa. Punya tekanan hidup yang membikin mereka stres. Dikutip dari sejumlah sumber, Suara.com merangkum pesepak bola yang meninggal dengan tragis:

Hugie Gallacher (1902-1957)

Mantan pemain Newcastle United yang meninggal bunuh diri, Hugie Gallacher [nufc.co.uk]
Mantan pemain Newcastle United yang meninggal bunuh diri, Hugie Gallacher [nufc.co.uk]

Gallacher pernah bermain untuk Chelsea dan Newcastle semasa menjadi pemain bola. Untuk urusan karier, ia bisa dibilang sukses.

Baca Juga: 5 Top Bola Sepekan: 10 Pesepak Bola Termahal ASEAN Saat Ini, Nomor 6 dari Indonesia

Namun, kehidupan pribadi tak semulus dengan di lapangan hijau. Sebab, dalam sebuah insiden Gallacher membuat gaduh.

Hobi mabuk-mabukkan membuatnya kelewat batas. Dalam suatu masa, ia pernah melempari lampu dalam keadaan mabuk dan mengenai anaknya dan terluka.

Pihak kepolisian turun tangan. Alhasil Gallacher tak diizinkan bertemu sang anak.

Stres, membuat Gallacher memilih untuk mengakhiri hidupnya. Sejarah mencatat, Gallacher meninggal bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta cepat pada 11 Juni 1957.

Carlos Jose Castillo (1927-1987)

Baca Juga: Temui Komisi X DPR, APPI Berharap Pesepak Bola Jadi Profesi yang Diakui Pemerintah

Castillo cukup tenar di Brasil. Ia menjadi bagian Tim Samba di empat edisi Piala Dunia: 1950, 1954, 1958, dan 1962.

Bicara pencapaian, Castillo juga terbilang apik. Sepanjang karier, ia sudah mencetak 777 gol hanya dalam 696 pertandingan. Hanya, tingginya tuntutan dalam sepak bola membuat dia bunuh diri.

Hugh Ferguson (1898-1930)

Ferguson adalah pria biasa-biasa saja. Kariernya terbilang apik saat berkompetisi di Skotlandia. Tercatat, dia memenangi Piala FA pada 1927.

Namun, karena sering dibalut cedera, dirinya kerap frustrasi. Alhasil, ia memilih bunuh diri di usia yang terbilang masih produktif sebagai pesepak bola.

Ernest King (1877-1933)

King merupakan penggawa West Ham United. Setelah tak lagi menjadi pemain, ia menjabat sebagai manajer di kubu The Hammers.

Tapi, kejadian tak menyenangkan pernah dialami King saat ia dan anak asuhnya kudu terdegradasi. Alhasil, King kemudian stres dan memilih bunuh diri.

Cara yang ia lakukan juga cukup tragis. Sebab, King mencampurkan alkohol dengan cairan korosif dan membikin dia meninggal.

Justinus Fashanu (1961-1998)

Fashanu sempat membuat geger. Dirinya mengakui bahwa ia adalah seorang homoseksual.

Fashanu juga membuat gaduh saat di bursa transfer. Sebab, saat kepindahan dari Norwich ke Nothingam Forest pada 1981, dia meminta nominal 1 juta paund yang ketika itu terbilang tinggi.

Pada 1998, Fashanu ketahuan melakukan pelecehan seksual. Dirinya dibawa ke persidangan namun berhasil melarikan diri dan di saat itulah dia melakukan bunuh diri.

Alan Davies (1961-1992)

Davies merupakan pesepak bola yang cukup populer. Dirinya pernah bermain untuk Man United, Newcastle dan Swansea City.

Hanya, dia memilih jalan lain untuk mengakhiri hidupnya. Saat laga perpisahan dirinya sebagai pesepak bola, Davies juga menyudahi hidupnya.

Timothy Douglas Carter (1967-2008)

Pemain dengan nama panggung Tim ini bisa dibilang pesepak bola sukses. Saat berkarier di Millwal, dirinya pernah membawa timnya ke partai puncak Piala FA 1998.

Namun, Tim nyatanya memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara mengejutkan. Pada 19 Juni 2008, dia ditemukan tewas dengan tali yang menjerat lehernya.

Usut punya usut, Tim bunuh diri karena anaknya lahir dengan kondisi tak normal.

Dale Roberts (1986-2010)

Roberts sudah malang melintang di kancah sepak bola Inggris. Berposisi sebagai penjaga gawang, Middlesbrough, Nothingan Forest, hingga Timnas Inggris pernah dibela oleh pemain kelahiran 22 Oktober 1986 ini.

Hanya, kehidupan pribadi yang kelam membuatnya bunuh diri. Diketahui, rekan setimnya, Paul Terry, terlibat skandal dengan bermain belakang dengan tunangan Roberts.

Garry Speed (1969-2011)

Pemain timnas Wales Garry Speed (kanan) berebut bola dengan pemain Serbia, Darko Kovacevic (kiri) selama pertandingan kualifikasi Euro 2004 di stadion Millenium di Cardiff, 11 Oktober 2003.FOTO AFP Nicolas ASFOURI.NICOLAS ASFOURI / AFP.
Pemain timnas Wales Garry Speed (kanan) berebut bola dengan pemain Serbia, Darko Kovacevic (kiri) selama pertandingan kualifikasi Euro 2004 di stadion Millenium di Cardiff, 11 Oktober 2003.FOTO AFP Nicolas ASFOURI.NICOLAS ASFOURI / AFP.

Kematian Speed cukup menyita perhatian. Sebab, tak ada yang menyangka salah satu pemain terbaik sedekade Inggris itu akan menyudahi hidupnya dengan gantung diri.

Diketahui, Speed lepas kenadali saat menangani Timnas Wales. Alhasil, dia memilih untuk menyudahi hidupnya lebih cepat

Paling memantik perhatian, malam sebelum Speed tewas, ia sempat tampil dalam program televisi milik BBC One, yakni Football Focus.

Robert Enke (1977-2009)

Arsip - Gambar diambil pada 28 Mei 2009. Robert Enke, penjaga gawang tim nasional sepak bola Jerman, menghadiri sesi latihan di Shanghai selama tur musim panas tim ke China dan Uni Emirat Arab. Penjaga gawang Jerman dan Hannover 96 berusia 32 tahun tewas setelah dia melemparkan dirinya ke bawah kereta api di perlintasan sebidang, kata polisi pada 10 November 2009. AFP PHOTO / OLIVE LANG.
Arsip - Gambar diambil pada 28 Mei 2009. Robert Enke, penjaga gawang tim nasional sepak bola Jerman, menghadiri sesi latihan di Shanghai selama tur musim panas tim ke China dan Uni Emirat Arab. Penjaga gawang Jerman dan Hannover 96 berusia 32 tahun tewas setelah dia melemparkan dirinya ke bawah kereta api di perlintasan sebidang, kata polisi pada 10 November 2009. AFP PHOTO / OLIVE LANG.

Enke merupakan pemain yang pernah bermain bersama Timnas Jerman di Olimpade, bermain untuk Barcelona, Benfica namun banyak menghabiskan kariernya di Hannover 96.

Enke juga pernah menjadi bagian dari skuat Timnas Jerman di ajang Euro 2008. Namun setahun setelahnya nasib berkata lain.

Tepat pada 10 November 2009, Enke memilih mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakan diri ke kereta cepat. Depresi atas kematian putrinya jadi utama sang kiper memilih untuk bunuh diri.

Kontributor: Kusuma Alan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI