Suara.com - Penyerang legendaris Leeds United yang juga pernah memperkuat Newcastle United, Mark Viduka, telah membuat perubahan hidup yang dramatis sejak mengakhiri kariernya dari dunia sepakbola pada 2009.
Ketika itu, perpisahan Viduka dengan dunia sepakbola sangat jauh dari gegap gempita. Masa-masa indahnya di dunia sepakbola berakhir ketika Newcastle terdegradasi dari Liga Inggris pada akhir musim 2008/2009.
Saat ini, Viduka menghabiskan waktunya dengan mengelola sebuah kedai kopi kecil di Ibu Kota Kroasia, Zagreb.
Kroasia sebetulnya bukan negara yang asing bagi lelaki kelahiran Australia itu. Sebab, Kroasia merupakan tanah kelahiran kedua orang tuanya.
Baca Juga: Leeds United Target Tembus Zona Eropa Tiga Tahun Mendatang
Pertautan itulah yang mengantarkan Viduka untuk kembali menelusuri jejak-jejak historis yang ikut menjadi latar belakang kehidupannya.
Orang tua Viduka memang berstatus sebagai imigran di Australia. Mereka melarikan diri dari Kroasia yang saat itu dilanda perang.
Viduka sebetulnya memiliki karier yang cukup cemerlang. Namun, ia memiliki alasan kuat untuk mengakhiri karier sepak bolanya pada usia 33 tahun.
Sebelum memutuskan gantung sepatu, Mark Viduka telah mencatatkan 289 gol sepanjang kariernya bersama Celtic, Leeds, Middlesbrough, hingga Newcastle.
Saat ini, Viduka tengah menjalankan sebuah kedai kopi di bagian utara Zagreb.
Baca Juga: Liverpool vs AC Milan: Mohamed Salah Momok Paling Menakutkan buat Rossoneri
Di kota ini, mantan penyerang tajam itu memilih hidup menyendiri. Ia sudah tak peduli dengan ketenaran dan uang yang melimpah.
Tentu, sikap semacam ini sangat kontras dengan pesepak bola Eropa yang sangat lekat dengan gemerlap popularitas.
Mark Viduka yang saat ini telah berusia 45 tahun menjadi salah satu mantan pesepak bola yang memilih ‘menghilang’ setelah pensiun.
Viduka memilih menjauh dari sorot kamera dan popularitas yang melimpah, terlebih di era sosial media saat ini.
Jika ditelusuri, tak ada satu pun platform media sosial yang digunakan oleh mantan pemain Middlesbrough tersebut.
Sikap tegas yang dipegang Viduka untuk menjauhi sorotan tak terlepas dari pandangannya yang tak tertarik dengan ketenaran.
“Saya sama sekali tak terobsesi dengan ketenaran,” katanya dikutip dari Daily Star. “Saya dulu tidak menyukainya dan sekarang juga tetap tidak. Saya tak terobsesi dengan uang,” lanjut Viduka.
Lelaki yang terkenal sebagai seorang penyendiri ini mengaku lebih bahagia dengan kehidupan sederhana yang jauh dari sorotan media.
“Saya selalu menjadi sorotan. Ada banyak tekanan saat itu. Sekarang, satu-satunya tekanan saya adalah membuat kopi yang enak untuk pelanggan,” ujar Viduka.
[Muh Adif Setiawan]