Perjuangan Hidup Eduardo Camavinga, Pengungsi Perang yang Kini Berseragam Real Madrid

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 08 September 2021 | 19:05 WIB
Perjuangan Hidup Eduardo Camavinga, Pengungsi Perang yang Kini Berseragam Real Madrid
Aksi Eduardo Camavinga saat mencetak gol pertamanya di Timnas Prancis. (FRANCK FIFE / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun di saat usia 11 tahun, Camavinga mendapati musibah. Saat akan menandatangani kontrak dengan Rennes, di waktu-waktu akhir, rumah orang tuanya kebakaran.

Akibat terjangan api, seluruh harta benda tak lagi ada. Bahkan, Camavinga hidup dengan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Gelandang belia Rennes, Eduardo Camavinga. [REMY GABALDA / AFP]
Gelandang belia Rennes, Eduardo Camavinga. [REMY GABALDA / AFP]

Dalam sebuah wawancara, Camavinga mengaku trauma. Hanya, sepak bola akhirnya mengobati lukanya pelan namun pasti.

"Sehari setelah musibah itu saya tetap brrlatih. Melalui sepak bola membuat saya rileks dan bisa bangkit," katanya.

Musibah tak membikin Camavinga patah arang. Kendati tak memiliki harta benda lagi, sang ayah menitipkan pesan kepadanya.

"Jangan khawatir, kamu akan menjadi pesepak bola andal dan kamu akan kembali membangun rumah [yang terbakar itu] kembali," kata Camavinga menirukan ucapan ayahnya dalam wawancara bersama Oust France.

"Saya adalah harapan keluarga. Saya harus membuat keluarga saya bahagia, meski saat ini mereka sudah bahagia, tapi saya harus memberi lebih," dia menambahkan.

Terus mengasah diri lewat sepak bola, Camavinga akhirnya bisa mewujudkan pernyataan ayahnya. Selang beberapa tahun, Camavinga akhirnya bisa membangun kembali rumah yang dulu sudah terbakar.

"Kami sudah kembali berada di rumah itu lagi. Tapi, saya masih ingat betul kejadiannya. Saya berada di sekolah dan melihat pemadam kebakaran lalu lalang dari jendela."

Baca Juga: Penyebab Diego Forlan Tinggalkan Manchester United, Dilempar Sepatu oleh Sir Alex Ferguson

"Saat pulang sekolah, para guru menghampiri saya dan adik saya menjelaskan apa yang terjadi. Kemudian ayah saya datang dan mengajak kami semuanya melihat rumah kami terbakar. Ini rasanya baru kemarin," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI