Suara.com - Gai Assulin sempat digadang-gadang menjadi 'The Next Messi'. Kemampuan olah bola winger berpaspor Israel itu jadi sebab mengapa ia dikait-kaitkan dengan Lionel Messi.
Namun demikian, seiring berjalannya waktu, Assulin mulai terlupakan. Rentetan cedera yang kerap menggerogotinya mengakibatkan winger yang kini berusia 30 tahun itu mulai hilang dari peredaran.
Lantas bagaimana ceritanya?
Kisah Gai Assulin bermula di klub Junior Hapoel Heifa (kontestan Israel Premier League). Kemudian karier sepakbolanya berlanjut di Beitar Bes Tubruk sejak 1997 hingga 2003 yang juga masih di klub negara kelahirannya.
Baca Juga: Wacana Piala Dunia Dua Tahun Sekali, Ini Tanggapan Gareth Southgate
Pada 2003, orang tua Assulin melayangkan proposal ke klub raksasa Spanyol, Barcelona, untuk melakukan trial. Usaha berbuah hasil, dan Assulin berkesempatan menimba ilmu di akademi Barcelona.
Sejak kedatangannya pada 2003 hingga 2007, Assulin menjalani sejumlah latihan dan pertandingan bersama klub La Masia, hingga akhirnya nasib membawanya promosi ke Barcelona B.
Seperti yang disebutkan, kemampuan olah bola Assulin membikin namanya meroket. Atribut tersebut yang membuatnya disandingkan dengan Lionel Messi.
Pada musim 2007, Assulin yang dilatih oleh Pep Guardiola ketika itu, sukses menjadi pahlawan Barcelona B.
Kontribusinya juga tak kalah ciamik lantaran membawa timnya menjuarai Tercera Division atau level ketiga kompetisi sepakbola Spanyol dan praktis promosi ke Segunda Division atau divisi dua Liga Spanyol.
Baca Juga: Portugal Hadapi Azerbaijan Tanpa Ronaldo, Ruben Dias Fokus Rapatkan Pertahanan
Kegemilangan Assulin di bawah asuhan Pep kian mengilap saja. Pada 2008, saat estafet kepelatihan Barcelona berganti dari Frank Rijkaard ke Pep Guardiola, Assulin turut serta bersama sang mentor ke tim senior: Meski baru di tahun kedua Pep menangani Blaugrana ia baru tampil.
Namun, bulan madu Pep-Assulin tak seindah saat di tim junior. Cedera yang kerap membuatnya menepi, jadi sebab ia jarang tampil bersama Barcelona.
Tercatat, Assulin hanya sekali tampil yakni pada 28 Oktober 2009 di ajang Copa del Rey. Ketika itu, Barcelona berhadapan dengan Cultural Leonesa. Namun, ia hanya bermain selama 56 menit dan akhirnya ditarik keluar.
Minim jam terbang dan masih berstatus sebagai pemain Barcelona B, membuat Assulin gerah. Ditambah pula, ia sempat terlibat cekcok dengan pelatih Barcelona B, Luis Enrique, yang membuat kondisinya frustrasi.
Alhasil, Assulin memutus kontrak dengan Barcelona dan hijrah ke Premier League untuk bermain bersama Manchester City.
Alih-alih menemukan kembali permainan terbaiknya, Assulin justru kian terpuruk. Sebab, saat berbaju The Citizens, ia tak pernah turun gelanggang di kompetisi resmi bersama tim utama. Alhasil, City melepasnya pada musim 2011/2012.
Jalan karier sepak bola Assulin kian guram saja. Assulin sempat berpindah klub seperti Brighton, kembali ke Spanyol untuk bermain bersama tim papan bawah, kemudian ke Haopel Tel Aviv, Kairat, Politechina Lasi, dan termutakhir terdampar di Serie D Italia (kompetisi kasta keempat), Crema.
Tak mampunya Assulin bermain di level terbaiknya disebabkan oleh sejumlah faktor. Paling utama, kata dia, adalah julukan The Next Messi.
"Saat orang-orang membandingkan Anda dengan pemain terhebat sepanjang sejarah sepak bola yakni Messi, Anda berada dalam situasi sulit. Sebab, orang-orang akan berespektasi tinggi dan ketika Anda memasuki lapangan, akan ada beban moral yang Anda bawa."
"Saya pikir, julukan The Next Messi terlalu berat dan itu menyiksa buat saya pribadi," tutur Assulin dalam sebuah wawancara.
[Kusuma Alan]