Suara.com - Pemain sayap Chelsea, Hakim Ziyech, telah diusir dari skuad Timnas Maroko dalam jeda internasional bulan ini karena dia “menolak bekerja” untuk tim.
Menurut pelatih Timnas Maroko, Vahid Halihodzic, perilaku itu sudah ditunjukkan Ziyech selama jeda internasional sebelumnya, yakni dalam laga persahabatan bulan Juni 2021 lalu.
Ziyech, 28 tahun, bahkan tidak tercantum namanya dalam skuad 24 pemain Maroko untuk kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika bulan ini, untuk laga melawan Sudan dan Guinea.
Halihodzic mengatakan, Ziyech melakukan dua kesalahan fatal.
Pertama, ia terlambat datang untuk bergabung dengan timnas dalam jeda internasional sekitar dua bulan lalu. Kedua, ia menolak untuk bermain dalam pertandingan, dengan berpura-pura cedera.
“Perilakunya dalam dua pertandingan terakhir, terutama yang terakhir [melawan Burkina Faso], bukanlah seorang pemain timnas, yang sebagai pemimpin dalam tim, harus menjadi panutan yang positif," kesal Halihodzic, dilansir The Athletic.
“Dia datang terlambat dan setelah itu dia bahkan menolak untuk bekerja. Tidak ada gunanya mendiskusikannya setelah itu, sebagai pelatih jawabannya ada di sana untuk dilihat."
Bagi Halihodzic, timnas harus ada di atas segalanya. Tidak ada yang bisa menyandera seorang pemain untuk bermain bagi negaranya.
“Untuk pertama kalinya dalam kareir kepelatihan saya, saya telah melihat perilaku yang mengecewakan saya. Seorang pemain yang menolak untuk bermain, dengan dalih cedera," tutur Halihodzic.
Staf medis sempat melakukan beberapa pemeriksaan dan mengatakan Ziyech bisa bermain. Namun, Ziyech kemudian menolak untuk melakukan pemanasan di babak kedua, karena dia kecewa menjadi pemain pengganti.
“Bagi saya, perilaku seperti itu tidak dapat diterima. Anda tidak bisa curang dengan timnas. Anda 100 persen ada atau tidak. Aku tidak akan mentolerirnya."
Sejauh ini, Ziyech telah mengolekso 41 caps untuk Maroko dan mencetak 17 gol.