Suara.com - Kompetisi sepak bola Israil menuliskan sejarah baru setelah untuk pertama kalinya laga dipimpin oleh seorang wasit transgender, Sagi Sapir Berman pada 3 Mei 2021 lalu.
Saat itu, Sapir Berman memimpin pertandingan sepak bola Liga Primer Israel untuk kali pertama setelah mengumumkan kepada publik sebagai seorang transgender.
Sagi Berman mengumumkan pergantian kelamin menjadi seorang perempuan bernama Sapir. Hal ini membuatnya menjadi wasit transgender pertama dalam sejarah dunia kulit bundar Israel.
Wasit berusia 27 tahun itu sebelumnya telah berkecimpung sebagai pengadil di lapangan selama sepuluh tahun. Kemudian, Berman mendapatkan kesempatan promosi dari Asosiasi Wasit Israel pada Juli 2020.
Baca Juga: Klasemen Liga Italia Usai Salernitana vs Roma Berakhir 0-4
Keputusannya menjadi transgender ini juga mendapat sambutan hangat dari banyak pihak, mulai dari Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA), Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA), hingga FIFA.
Saat itu, IFA menyebut bahwa keputusan yang diambil oleh Berman bakal mendapatkan dukungan penuh dari pihak federasi.
“Ini adalah langkah pertama dalam perjalanan yang panjang dan indah. Sapir, kami bangga melakukannya dengan Anda,” bunyi pernyataan IFA, Selasa (4/5/2021), dikutip dari Reuters.
Pada saat mengumumkan keputusan ini dalam sebuah konferensi pers, Berman juga menjelaskan secara terbuka mengenai alasan peralihan jenis kelamin ini.
Dia mengatakan, ia selalu merasa terpenjara dalam tubuh laki-lakinya tersebut. Sebab, Bermen selalu melihat dirinya sebagai seorang perempuan, bahkan sejak masih berusia muda.
Baca Juga: Hasil Bola Tadi Malam: Liga Inggris, Liga Italia, La Liga, hingga Ligue 1 Prancis
“Saya merasa terjebak. Saya ingin memakai pakaian wanita dan tidak tahu bagaimana membaginya dengan pasangan saya. Jelas, dia tak menanggapinya dengan baik,” kata Berman dilansir dari Jerusalem Post.
Bermain pun juga mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan oleh IFA terkait dengan keputusannya tersebut.
Pasalnya, ini menjadi keputusan yang besar dalam hidupnya. Butuh proses selama tiga tahun untuk menjalani transisi penuh bagi Berman.
Saat ini, Berman juga telah memiliki ruang ganti yang terpisah dari ofisial maupun perangkat pertandingan lainnya. Tentu saja, ini menjadi bentuk penghargaan tersendiri yang diberikan oleh IFA.
“Mereka benar-benar merasa ingin mengambil bagian dalam proses ini dah bahkan berbicara dengan pria jika tidak pantas dan berbicara kepada saya sebagai wanita. Terima kasih,” kata Berman.
Sebetulnya, Berman bukanlah wasit transgender pertama yang ada di dunia sepak bola dunia. Sebab, pada tahun 2018, seorang wasit asal Inggris, Lucy Clark, juga pernah mengumumkan status perubahan gendernya kepada publik.
Kontributor: Muh Adif Setiawan