Profil Kurniawan Dwi Yulianto, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Didepak Sabah FC

Reky Kalumata Suara.Com
Senin, 30 Agustus 2021 | 19:30 WIB
Profil Kurniawan Dwi Yulianto, Legenda Sepak Bola Indonesia yang Didepak Sabah FC
Pelatih Sabah FA Kurniawan Dwi Yulianto (kiri) dan pesepakbola Sabah FA Rawilson Batuil, dalam jumpa pers turnamen pramusim Piala Gubernur Jawa Timur 2020 Grup B, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (10/2/2020). ANTARA/Vicki Febrianto.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perjalanan Kurniawan Dwi Yulianto sebagai pelatih Sabah FC resmi berakhir pada Minggu (29/8/2021). Kurniawan didepak oleh tim Liga Super Malaysia tersebut menyusul rentetan hasil buruk.

Diketahui Sabah FC gagal meraih kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir. Terbaru, Sabah FC ditekuk oleh tim juru kunci UiTM dengan skor 0-4 pada laga pekan ke-22 Liga Super Malaysia.

Manajemen Sabah FC lantas merespons tegas rentetan hasil buruk tersebut dengan mengumumkan bahwa Kurniawan akan diistirahatkan dan digantikan oleh asisten pelatih Burhan Ajui.

Profil Kurniawan Dwi Yulianto

Baca Juga: Gagal Menang 8 Laga Beruntun, Kurniawan Dwi Yulianto Diistirahatkan Sabah FC

Sebelum menjadi pelatih Sabah FC, Kurniawan dikenal sebagai salah satu legenda Timnas Indonesia yang punya banyak prestasi dan pengalaman berkarier di luar negeri.

Kurniawan Dwi Yulianto, lahir di Mertoyudan, Magelang Jawa Tengah pada 13 Juli 1976. Perjalanan kariernya dimulai di Diklat Salatiga, lalu kemudian hijrah ke Diklat Ragunan.

Namanya semakin dikenal ketika masuk sebagai salah satu pemain muda Indonesia yang dikirim ke Italia pada Program Timnas Primavera.

Potensi Kurniawan mulai terlihat di tahun kedua, hingga dirinya berhasil masuk di team Primavera Sampdoria. Tak hanya itu, dirinya pun sempat ikut dalam skuat dan menjalani tur ke Asia di tahun 1994 bersama pemain-pemain top saat itu macam Roberto Mancini dan Attilio Lombardo.

Performanya yang menonjol di liga Primavera dan uji coba Sampdoria membuat Kurniawan dipinjam oleh tim divisi utama Liga Swiss, FC Luzen untuk musim 1994/95. Dia mencetak tiga gol dari 12 penampilan untuk FC Luzen.

Baca Juga: Video: Saddil Ramdani Nyanyi Lagu Kebangsaan Malaysia di Laga JDT Vs Sabah FC

Sampdoria sebetulnya sempat memanggil kembali Kurniawan untuk musim 1995/96, tetapi dia memilih kembali ke Indonesia. Kurniawan bergabung dengan klub Pelita Jaya di tahun 1995.

Kurniawan Dwi Yulianto sering berganti-ganti tim sejak kembali ke Indonesia. Dia tercatat bermain untuk 12 tim yang berbeda hingga akhirnya pensiun pada 2013 usai membela Persipon Pontianak.

Dari panjangnya karier itu, Kurniawan menorehkan lebih dari 170 gol dengan meraih gelar Liga Indonesia pada 2000 bersama PSM Makassar, dengan Persebaya di 2004, dan 2009 bersama Persisam Samarinda.

Kurniawan juga pernah membela tim asal Malaysia, Sarawak FA, di musim 2005/06 yang saat itu tampil di Divisi Kedua Liga Malaysia. Dia mampu mencetak 29 gol dari 31 penampilan dan mengantarkan Sarawak FA promosi ke Divisi Utama Liga Malaysia.

Bersama Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto mempunyai catatan 59 caps dengan 33 gol. Dia mengantarkan Indonesia sebagai kampiun Piala Kemerdekaan Indonesia pada 2000, dua kali runner-up Piala AFF, dan satu perak SEA Games.

Setelah pensiun, Kurniawan Dwi Yulianto terjun ke dunia kepelatihan. Dia menjadi asisten pelatih Timnas U-23 untuk SEA Games 2019 di Manila yang meraih medali perak.

Pada Desember 2019, Kurniawan ditunjuk menjadi pelatih kepala Sabah FC. Namun, kurang dari dua tahun di sana, Kurniawan didepak setelah rentetan hasil buruk.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI