Infografis
Suara.com - Transfer pemain di sepakbola biasanya identik dengan uang sebagai alat transaksinya. Namun, ada masanya suatu kesepakatan jual-beli pemain dilakukan tanpa uang, melainkan dengan menggunakan barang-barang tak biasa sebagai alat transfer.
Pernah mendengar kisah transfer Marius Cioara? Pemain bertahan satu ini harus rela menerima kenyataan bahwa transfernya hanya dihargai 15 kilogram sosis daging.
Hal tersebut terjadi pada 2006 silam di Rumania. Kala itu Cioara yang membela tim divisi dua, Arad, dipinang oleh tim kasta keempat, Regal Horia.
Negosiasi berjalan lancar karena kedua klub menyepakati 15 kilogram sosis daging sebagai alat transfer Cioara.
Baca Juga: Nuno Espirito Santo Sambut Komitmen Harry Kane Bertahan di Tottenham
Namun pasca bergabung klub barunya, sehari kemudian Cioara memutuskan pensiun. Hal ini membuat Regal Horia meminta ganti rugi kepada Arad, yakni mengembalikan 15 kilogram sosis daging.
"Kami marah karena kami kehilangan dua hal. Pertama karena kami kehilangan pemain bagus (pensiun) dan kedua, kami kehilangan jatah makan satu tim selama sepekan," bunyi pernyataan resmi Regal Horia dikutip dari Bleacher Report.
Transfer aneh Marius Cioara ini nyatanya bukan satu-satunya transfer aneh yang terjadi di sepakbola. Berikut daftar kesepakatan transfer aneh lainnya:
1. Hugh McLenahan (Es Krim)
Hugh McLenahan merupakan salah satu pemain legendaris Manchester United. Siapa sangka Setan Merah mendapatkannya hanya dengan tiga mesin freezer saja.
Baca Juga: Negosiasi West Ham - Chelsea untuk Transfer Kurt Zouma Berjalan Rumit
Pada 1927 silam, klub amatir Stockport County tengah dalam kesulitan finansial dan mengadakan bazar untuk mendapatkan penghasilan.
Saat itu, asisten manajer Manchester United, Louis Rocca merupakan pengusaha es krim sukses. Ia pun kemudian menawari Stockport County lemari es penuh dengan es krim.
Sebagai gantinya, Hugh McLenahan dilepas ke Manchester United dan berhasil menjadi legenda dengan mencatatkan 112 penampilan.
2. Ernie Blenkinsop (Uang dan Satu Barel Bir)
Ernie Blenkinsop merupakan salah satu bek kiri terbaik yang dimiliki Timnas Inggris dengan jumlah 26 penampilan bersama The Three Lions.
Dalam kariernya, Blenkinsop pernah merasakan ditransfer dengan uang hanya 100 pounds ditambah satu barel bir saat Hull City memboyongnya dari Cudworth United.
Satu barel bir yang ada dalam kesepakatan itu sendiri ternyata merupakan permintaan dari Blenkinsop kepada Hull City agar rekan-rekan setimnya tak sedih akan kepindahannya.
3. Ian Wright (Satu Set Alat Angkat Beban)
Sebelum menancapkan namanya sebagai salah satu penyerang top bersama Arsenal, Ian Wright pernah merasakan dirinya hanya dihargai seperangkat alat angkat beban saja.
Hal tersebut terjadi saat Crystal Palace memboyongnya dari Greenwich Borough pada 1985. Pasca menjalani trial di Selhurst Park, Palace pun memutuskan merekrutnya.
Usai mendapat tanda tangannya, Palace memberi Greenwich Borough seperangkat alat angkat beban. Palace kemudian melepas Wright ke Arsenal pada 1991.
4. Ion Radu (2 Ton Daging)
Klub-klub Rumania tampaknya memang senang melakukan pembayaran transfer menggunakan daging. Setelah transfer Marius Cioara, ada pula transfer Ion Radu yang alat transaksinya menggunakan daging.
Hal ini terjadi pada 1998. Tim kasta keempat, Jiul Petrosani, rela melepas Radu ke Valcea dengan imbalan 2 ton daging.
Diketahui, Petrosani akan menjual daging tersebut dan hasilnya akan digunakan untuk membayar gaji pemain.
5. Zat Knight (30 Baju Olahraga)
Pada tahun 1999, Zat Knight direkrut Fulham dari Russal Olympic. Sejatinya kepindahannya kala itu berstatus bebas transfer.
Namun pemilik Fulham kala itu, Mohamed Al-Fayed memutuskan untuk memberi 30 baju olahraga kepada kubu Russal Olympic yang diambil dari toko yang ia miliki.
6. Gary Pallister (Seperangkat Alat Latihan)
Masih dari Inggris, tak hanya Ian Wright yang transfernya dibayar dengan alat latihan berupa alat angkat beban. Ada pula Gary Pallister yang kepindahannya dibayar seperangkat alat latihan.
Saat itu Pallister masih berusia 19 tahun. Middlesbrough memberikan seperangkat alat latihan untuk Billingham yang merupakan timnya sebelumnya.
[Zulfikar Pamungkas Indrawijaya / Rully Fauzi]
