Nasib Kompetisi Sepakbola Afghanistan di Tengah Kudeta Taliban

Rully Fauzi Suara.Com
Rabu, 25 Agustus 2021 | 20:57 WIB
Nasib Kompetisi Sepakbola Afghanistan di Tengah Kudeta Taliban
Stadion Ghazi, stadion terbesar di Afghanistan yang berkapasitas 25.000 penonton di Kota Kabul dipenuhi suporter. [NICOLAS ASFOURI / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepakbola tak luput jadi sektor yang terdampak di Afghanistan seiring dengan kudeta Taliban. Meski demikian, kompetisi di negara ternyata diizinkan untuk tetap bergulir.

Tetap digelarnya kompetisi sepakbola di Afghanistan meski Taliban berkuasa dibuktikan dengan pertandingan penentuan Herat Premier League pada Jumat pekan lalu, empat hari setelah Taliban memasuki Kota Kabul.

Tepatnya pada laga Attack Energy Club melawan Herat Money Changers yang digelar di Stadion Herat dan dimenangi tim tuan rumah dengan skor 1-0.

Dengan kemenangan tersebut, Attack Energy Club pun berhak tampil di Afghan Super League alias Afghan Premier League, kompetisi kasta tertinggi di negeri konflik tersebut untuk edisi 2021.

Baca Juga: Agen Pastikan Donny van de Beek Bertahan di MU, Tapi Minta Solskjaer Jangan Dusta

Seiring dengan keberhasilan Taliban menguasai Afghanistan, sebelumnya beredar rumor yang menyebut jika kompetisi sepakbola bakal dilarang.

Rumor ini mencuat dengan Taliban sebelumnya telah melarang kompetisi sepakbola selama masa kudeta mereka pada 1996-2001 silam.

Namun untuk 2021 ceritanya berbeda. Liga nyatanya tetap berjalan di Afghanistan.

Keberhasilan Taliban merebut kembali Afghanistan memang membuat banyak masyarakat negara tersebut ketakutan.

Di hari pertama Taliban berkuasa, ribuan masyarakat berbondong-bondong memilih pergi dari Afghanistan dan mencari suaka di tempat lain.

Baca Juga: Kisah David de Gea Diusir dari Ruang Ganti karena Setel Musik Metal

Tak sedikit korban yang berjatuhan, seperti salah satunya warga yang memutuskan pergi dari Afghanistan dengan nekat menumpang pesawat militer Amerika Serikat.

[Eko isdiyanto / Rully Fauzi]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI