Suara.com - Doping menjadi salah satu hal yang dilarang di sepak bola, meski dilarang tetap saja ada beberapa pemain ternama yang ketahuan memakai doping dan salah satunya adalah salah satu manajer terbaik di dunia saat ini Josep Guardiola.
Doping sendiri adalah penggunaan zat terlarang dalam olahraga. Tak hanya di sepak bola, penggunaan doping juga dilarang di olahraga manapun.
Penggunaan doping sendiri bertujuan untuk meningkatkan performa atlet dalam suatu olahraga kompetitif. Sehingga hal tersebut dirasa curang dan mulai dilarang di berbagai cabang olahraga.
Dalam sepak bola, penggunaan doping biasa terjadi. Tak pelak, banyak pemain harus merasakan hukuman akibat penggunaan doping tersebut.
Baca Juga: Kematian Misterius Daniel Jarque, Sahabat Legenda Barcelona Andres Iniesta
Sederet pesepak bola ternama pun pernah merasakan hukuman akibat doping. Siapa sajakah pemain tersebut? Berikut daftarnya.
1. Josep Guardiola (Brescia)
Selepas meninggalkan Barcelona, Josep Guardiola berpetualang ke Italia dengan bergabung Brescia pada musim panas 2001.
Hanya beberapa bulan saja, Guardiola harus menerima hukuman larangan bertanding empat bulan karena dinyatakan positif mengkonsumsi Steroid Nandrolone.
Zat terlarang itu ternyata tak dikonsumsinya langsung, melainkan dari suplemen yang diminumnya. Meski demikian, hukuman pun tetap dijatuhkan padanya.
Baca Juga: Profil Kylian Mbappe, Pemain PSG yang Bikin Real Madrid Geregetan
2. Jaap Stam (Lazio)
Masih dari Italia, ada nama bek kenamaan Jaap Stam yang harus dihukum larangan bertanding selama lima bulan.
Ia dihukum karena menggunakan Nandrolone saat membela Lazio melawan Atalanta pada 2001 silam. Sebelumnya, Jaksa Anti Doping Italia hendak memberinya hukuman 10 bulan.
3. Frank de Boer (Barcelona)
Dari Barcelona, ada nama Frank de Boer yang harus menerima skorsing setelah kedapatan menggunakan Steroid Nandrolone saat bertanding di Piala UEFA.
Tadinya De Boer terkena sanksi selama 1 tahun. Namun Komite Banding UEFA mengurangi skorsnya menjadi dua bulan karena ia tak sengaja menggunakan doping karena terkontaminasi dalam suplemen yang ia konsumsi.
4. Edgar Davids (Belanda)
Edgar Davids menjadi salah satu gelandang andalan Belanda. Sayang ia harus absen di Piala Dunia 2002 karena mendapat skorsing akibat doping.
Edgar Davids sebelumnya diskorsing selama 16 bulan dan dikurangi menjadi empat bulan. Hal ini lantaran ia mengajukan banding dan beralasan tingginya zat Nandrolone yang ia miliki karena obat-obatan homeopati yang ia konsumsi.
5. Carlos Gurpegui (Athletic Bilbao)
Pada 1 September 2002, Carlos Gurpegui mencetak dua gol di balik kemenangan Athletic Bilbao atas Real Sociedad dengan skor 4-2.
Setelahnya dilakukan tes doping dan Gurpegui positif menggunakan Steroid Nandrolone. Alhasil ia dijatuhi hukuman selama dua tahun pada November 2003.
6. Fernando Couto (Lazio)
Jaap Stam tak hanya menjadi satu-satunya pemain Lazio yang terindikasi doping. Ada nama Fernando Couto yang juga harus mendapat skorsing akibat doping.
Couto bahkan harus diskorsing selama 10,5 bulan dan mendapat denda 45 ribu dolar dari pihak Serie A karena kedapatan memakai doping.
7. Romario (Brasil)
Penyerang tajam asal Brasil, Romario, juga tak luput dari kasus doping. Berbeda dengan pemain lainnya, ia menggunakan zat doping Finasteride untuk mencegah kerontokan rambut.
Namun tetap saja Romario harus mendapat hukuman di mana ia diskors selama empat bulan.
8. Abel Xavier (Middlesbrough)
Pemain berambut nyentrik ini harus mendapat skor selama 18 bulan saat diketahui positif doping di laga Piala UEFA antara Middlesbrough melawan Skoda Xanthi pada 29 September 2005.
Diketahui, Abel Xavier menggunakan Methandienone, zat yang masuk daftar terlarang Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
[Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya]