Suara.com - Aaron Ramsdale resmi menjadi rekrutan kelima Arsenal di musim panas 2021 usai didatangkan dari Sheffield United pada 20 Agustus kemarin dengan mahar 30 juta poundsterling atau sekitar Rp590 miliar.
Aaron Ramsdale menjadi bagian dari revolusi Arsenal di bawah Mikel Arteta yang lebih banyak mendatangkan pemain muda di musim panas 2021 ini.
Selain Ramsdale, Arsenal telah memboyong Nuno Tavares, Albert Sambi Lokonga, Ben White dan Martin Odegaard. Sederet nama ini tercatat masih berusia di bawah 24 tahun.
Ramsdale sendiri didatangkan Arsenal sebagai investasi sekaligus antisipasi andai kiper utama mereka, Bernd Leno, hengkang dari Emirates Stadium.
Baca Juga: Profil Kylian Mbappe, Pemain PSG yang Bikin Real Madrid Geregetan
Diketahui Bernd Leno belum mau memperpanjang kontraknya bersama Arsenal. Sehingga, jika kiper asal Jerman itu hengkang, The Gunners tak akan panik mengingat adanya sosok Aaron Ramsdale.
Di usianya yang baru 23 tahun, Ramsdale telah kenyang pengalaman bermain di Liga Premier Inggris bersama AFC Bournemouth dan Sheffield United.
Dengan alasan itu, Arsenal pun tak segan memboyongnya dengan mahar cukup fantastis untuk seorang kiper berusia muda seperti dirinya.
Setelah Sheffield United sepakat dengan harga yang ditawarkan Arsenal, Ramsdale pun lantas menuju markas The Gunners untuk meneken kontraknya bersama klub asal London Utara tersebut
Dalam sesi penandatanganan kontrak tersebut, ada hal menarik di mana Ramsdale terlihat membawa abu jenazah sang kakek saat berpose dengan jersey Arsenal.
Baca Juga: Janji Gila Jose Enrique Jika Kylian Mbappe ke Liverpool, Bakal Live Instagram Tanpa Busana
Lantas, apa alasan Aaron Ramsdale membawa abu jenazah sang kakek saat menandatangani kontrak bersama Arsenal?
Tradisi dari Sang Ayah
Ada alasan sendiri mengapa Aaron Ramsdale membawa abu jenazah sang kakek ke dalam sesi penandatanganan kontraknya bersama Arsenal.
Dikutip dari The Sun, Ramsdale menyebut bahwa saat ibunya mengandung, sang kakek meninggal dunia. Uniknya, sang kakek memiliki nama yang sama dengannya yakni ‘Ron’.
“Hari di mana saat ibu saya tahu dia mengandungku adalah hari saat kakek meninggal. Dia dipanggil Ron dan berasal dari Bloxwich di Birmingham dan mereka biasa memanggilnya ‘Oh, kami akan melihat Ron kami’,” kenang Ramsdale.
“Jadi saya Aaron (Ramsdale) untuk ‘Our Ron (Ron kami)’. Ketika abu jenazahnya disebar, ayah menyimpan sebagian abu jenazahnya,” lanjutnya.
Ayah Ramsdale pun lantas kerap membawa abu jenazah sang kakek ke pertandingan dan berfoto dengan abu jenazah tersebut di setiap stadion.
“Dia (kakek) pun ikut pergi tur kecil-kecilan ke 92 tim. Ayahku membawanya ke semua pertandingan dan berfoto dengannya di stadion-stadion.”
“Ayah saya membawanya kemanapun. Itu membuatnya (kakek) dekat di hatinya,” lanjutnya.
Ramsdale sendiri dibesarkan di Chesterton dan memulai kariernya di klub yang berbasis di Newcastle. Pada 2014, ia dianggap sebagai prospek cerah karena berhasil membawa sekolahnya, Sir Thomas Boughey High School, ke semifinal Piala FA antar sekolah.
Setelahnya Ramsdale bergabung akademi Sheffield United dan pindah ke tim junior Bolton Wanderers. Sejak saat itu ia berhasil menembus kancah sepak bola profesional dan berkarier hingga saat ini.
[Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya]