Hal itu diungkap oleh ayah Murtaza, Arif Ahmadi dalam wawancara bersama Bleacher Report beberapa waktu yang lalu.
"Saat pertama kali melihat kotak-kotak itu, saya pikir seseorang akan memiliki mainan untuk Murtaza dan Dollar," ucap Arif Ahmadi.
"Akan tetapi, tidak. Itu hanyalah bola dan jersey. Taliban datang ke tempat kami, kami melarikan diri dari Joguri sekitar jam 8 malam.
"Kami takut, kami yakin Taliban akan meminta Murtaza karena mereka mengatakan sebelumnya mengapa putra kami tidak memiliki foto dengan Al-quran."
"Akan tetapi malah memiliki foto dengan jersey Messi," imbuhnya.
Taliban diklaim tidak menyukai perhatian yang diterima Murtaza dengan memberi ancaman nyata secara terus menerus hingga membuat bocah tersebut berhenti sekolah.
Sumbangan merupakan kunci ekonomi di Afghanistan, jika seseorang berhubungan dengan orang asing maka mereka diyakini menerima dukungan ekonomi.
Namun hal itu tidak berlaku untuk Murtaza, ancaman besar untuknya hingga membuat ia dan keluarganya melarikan diri ke Pakistan.
Sebelumnya kedutaan Spanyol disebut bersedia mengeluarkan visa untuk keluarga Murtaza melalui Barcelona, namun permintaan itu ditolak.
Baca Juga: Demi Keamanan Rusia, Vladimir Putin Enggan Terima Pengungsi Afghanistan
Saat ini Murtaza dan keluarga menjadi pengungsi setelah pada 15 Agustus 2021, Taliban kembali menguasai Afghanistan.