Kehebatannya Sempat Bikin Ronaldo Minder, Karier Fabio Paim Hancur karena Gaya Hidup

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 23 Agustus 2021 | 15:06 WIB
Kehebatannya Sempat Bikin Ronaldo Minder, Karier Fabio Paim Hancur karena Gaya Hidup
Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo bersiap melakoni latihan untuk masa pramusim jelang kampanye 2021/2022. [Miguel MEDINA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bakat Cristiano Ronaldo dalam mengolah si kulit bundar memang sudah terlihat sejak usia muda, namun pernah ada sosok Fabio Paim yang kemampuannya membuat CR7 minder.

Dengan bakat yang dimilikinya, di usia 18 tahun, Cristiano Ronaldo membuat Sir Alex Ferguson dan Manchester United berani menggelontorkan dana besar untuk memboyongnya dari Sporting Lisbon pada 2003.

Meski mendapat pengakuan akan talenta hebatnya di masa muda hingga diboyong salah satu klub terbesar dunia, Ronaldo nyatanya masih merasa minder.

Cristiano Ronaldo saat tampil bersama Timnas Portugal U-21. (GERARD JULIEN / AFP)
Cristiano Ronaldo saat tampil bersama Timnas Portugal U-21. (GERARD JULIEN / AFP)

Pasalnya, ada sosok yang lebih bertalenta darinya di tanah kelahirannya sendiri, Portugal. Sosok itu tak lain dan tak bukan adalah Fabio Paim.

Baca Juga: Ronaldo Main dari Bangku Cadangan Saat Lawan Udinese, Begini Penjelasan Allegri

Sesaat setelah hijrah ke Man United, Cristiano Ronaldo mengaku bahwa Fabio Paim lebih hebat darinya. Pengakuan ini menegaskan bahwa kompatriotnya tersebut lebih bertalenta darinya di sepak bola.

“Jika Anda berpikir saya bagus, tunggu saja sampai Anda melihat Fabio Paim,” tutur Ronaldo dikutip dari laman Give Me Sport.

Meski disebut lebih baik darinya, nyatanya nama Fabio Paim kini tenggelam dan gagal menjadi legenda di dunia sepak bola.

Lantas, apa yang membuat Fabio Paim tak mampu melewati kesuksesan Cristiano Ronaldo kendati lebih bertalenta di sepak bola?

Gila Harta dan Hobi Foya-foya

Baca Juga: Sudah Lakukan Selebrasi Lepas Jersey, Gol Ronaldo Dianulir VAR

Fabio Paim sendiri lahir di Estoril pada 1988 silam, atau lebih muda tiga tahun dari Cristiano Ronaldo. Rekam jejaknya di sepak bola telah dimulai sejak usia enam tahun.

Di usia tersebut, Fabio Paim telah masuk akademi Sporting CP atau akademi yang sama dengan Ronaldo. Bahkan saat usianya menginjak 11 tahun, orang-orang di Portugal konon rela menempuh jarak puluhan kilometer untuk melihatnya bermain.

Di usia 14 tahun, Fabio Paim telah memikat banyak tim-tim besar. Barcelona, Manchester United dan Real Madrid menjadi tim-tim yang rutin mengirim pencari bakat untuk melihat aksinya.

Karena kehebatannya di usia muda, beredar rumor bahwa federasi sepak bola Prancis menawarkan sejumlah uang dan rumah agar Fabio Paim pindah kewarganegaraan dan membela Si Ayam Jantan.

Dengan banyaknya minat yang datang ke Fabio Paim, Sporting CP memilih mempertahankannya setelah menjual Ricardo Quaresma dan Cristiano Ronaldo.

Dilaporkan Sporting CP memberinya gaji 20 ribu euro per bulan. Namun menurut versi Fabio Paim, raksasa Portugal itu memberinya 170 ribu euro per bulan.

Sebagai catatan, di tahun tersebut atau awal 2000-an, nilai 170 ribu euro sangatlah besar. Apalagi untuk pemain muda yang tengah menapaki karier seperti Fabio Paim.

Siapa sangka, bayaran besar ini bak bumerang bagi Sporting CP. Fabio Paim malah menggunakan penghasilan besar yang didapatkannya di usia muda untuk foya-foya.

Fabio Paim menggunakan uangnya untuk berpesta dan membeli mobil-mobil mewah. Hal tersebut pun perlahan menggerogoti kariernya.

Penghasilan besar di usia muda dan hidup dengan kemewahan membuat Fabio Paim berpuas diri sehingga kariernya pun hancur sebelum berkembang.

Fabio Paim sempat dipinjamkan ke Chelsea, namun tetap saja permainannya tak sehebat seperti apa yang dibangga-banggakan orang. Setelahnya, ia pun terlempar ke liga-liga gurem Eropa.

Bahkan, karena telah merasakan panasnya uang di usia muda, Fabio Paim pernah ikut program TV Angola untuk mendapatkan uang.

Parahnya lagi, ia terlibat dalam aksi kriminal, salah satunya penyalahgunaan narkoba yang membuatnya sempat mendekam di balik jeruji besi.

Kini Fabio Paim pun hanya bisa menyesali masa mudanya dan hanya bisa menceritakan kegagalannya itu untuk para pemain muda yang tengah mengembangkan kariernya.

(Zulfikar Pamungkas Indrawijaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI