Mau Digampar Gasperini, Papu Gomez Beberkan Kisahnya Ditendang Atalanta

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 19 Agustus 2021 | 17:05 WIB
Mau Digampar Gasperini, Papu Gomez Beberkan Kisahnya Ditendang Atalanta
Alejandro Papu Gomez, saat menjadi striker andalan sekaligus kapten Atalanta. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Striker Sevilla Papu Gomez mengatakan pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini mencoba menyerangnya secara fisik dan menjelaskan mengapa dia meninggalkan klub tersebut musim lalu.

Papu Gomez meninggalkan La Dea setelah berselisih dengan Gasperini pada November 2020 dan dibekukan sampai ia menyelesaikan kepindahannya ke Sevilla di jendela transfer berikutnya.

Pemain berusia 33 tahun itu, yang memainkan 252 pertandingan kompetitif bersama Atalanta, mengaku menolak perintah Gasperini selama pertandingan Liga Champions antara Atalanta vs Midtjylland dan hubungan keduanya pun memburuk.

Gestur Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini saat menghadapi Real Madrid di leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Gewiss Stadium, Kamis (25/2/2021). [AFP]
Gestur Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini saat menghadapi Real Madrid di leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Gewiss Stadium, Kamis (25/2/2021). [AFP]

“Saya melakukan sesuatu yang salah,” kata Gomez kepada La Nacion yang dilansir Football Italia, Kamis (19/8/2021).

“Saya kira itu karena saya tidak mematuhi perubahan taktis dalam pertandingan Liga Champions melawan Midtjylland."

“Ada 10 menit tersisa di babak pertama dan pelatih meminta saya untuk pindah ke kanan, sementara saya melakukannya dengan sangat baik di kiri. Aku berkata tidak."

“Saya membayangkan setelah merespons seperti ini, di tengah pertandingan dan di depan kamera, itu menciptakan situasi yang sempurna baginya untuk marah."

“Pada saat itu saya menyadari bahwa saya akan diganti di babak pertama dan itulah yang terjadi. Namun di ruang ganti, dia melewati batas dan mencoba menyerang saya secara fisik."

“Lalu saya katakan cukup. Kita bisa berdebat, oke, tapi agresi fisik tidak bisa ditoleransi."

Baca Juga: Selamatkan Nyawa Teman, Bek AC Milan Simon Kjaer: Saya Bukan Pahlawan

"Saya meminta pertemuan dengan Presiden Antonio Percassi dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak akan memiliki masalah untuk maju.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI