Suara.com - Bordeaux memastikan penyerang mereka, Samuel Kalu dalam kondisi sehat dan tak memiliki masalah jantung setelah sempat kolaps dalam laga Ligue 1 Prancis akhir pekan lalu.
Pesepakbola asal Nigeria itu bahkan dinyatakan sudah cukup bugar dan kembali bergabung dengan rekan-rekannya dalam sesi latihan Rabu (18/8/2021) waktu setempat.
Ia juga kemungkinan bisa kembali jadi pilihan pelatih Vladimir Petkovic untuk pertandingan putaran ketiga Liga Prancis melawan Angers pada Minggu (22/8/2021) nanti.
"Lebih banyak ketakutan ketimbang bahaya bagi Samuel Kalu, karena pemain internasional Nigeria kita ini sudah bisa kembali berlatih pada Rabu," tulis Bordeaux dalam pernyataan resmi mereka seperti dilansir dari Antara, Rabu (18/8/2021) dini hari WIB.
Baca Juga: Hasil Bola Tadi Malam: Juventus Terkapar, Madrid Gagal Puncaki Klasemen
"Semua pemeriksaan lanjutan pada Selasa memperlihatkan tidak ada kelainan jantung dan Kalu seharusnya bisa bersiap untuk pertandingan kandang melawan Angers Minggu nanti," tambah pernyataan yang sama.
Kalu sempat kolaps di lapangan pada menit keenam laga pekan kedua Liga Prancis melawan Marseille di Velodrome.
Ia kemudian bisa bangun dan bermain kembali, tetapi Bordeaux memutuskan menariknya keluar pada menit ke-14 karena terlihat sedikit kurang tegap.
Pertandingan berakhir dengan skor 2-2, setelah Bordeaux bangkit melunasi ketertinggalan dua gol dan Petkovic meraih poin pertamanya bersama klub Prancis tersebut.
Isu kesehatan jantung atlet dan pesepak bola khususnya kembali mengemuka setelah insiden mencekam saat bintang tim nasional Denmark Christian Eriksen kolaps dalam pertandingan Euro 2020 melawan Finlandia pada Juni lalu.
Baca Juga: Pemilik Angkat Tangan, Klub Liga Prancis Bordeaux Terancam Bangkrut
Eriksen sempat tidak sadarkan diri dan dibantu tim medis selama beberapa menit sebelum dilarikan ke rumah sakit terdekat di Kopenhagen, Denmark, sebelum belakangan menjalani operasi pemasangan defribilator jantung.
Ia kini sudah kembali berlatih dengan klubnya, Inter Milan, tetapi kariernya di Italia belum mendapat kejelasan sebab otoritas sepak bola negara itu tidak mengizinkan pemain yang menggunakan peranti defribilator jantung tampil di kompetisinya.