Suara.com - Sheriff Tiraspol di ambang catatan bersejarah sebagai klub Moldova pertama yang bisa tampil di fase grup Liga Champions. Hal itu setelah mereka menang atas Dinamo Zagreb dalam leg pertama playoff kualifikasi.
Menjamu Dinamo di Bolshaya Sportivnaya Arena, Rabu (18/8/2021) dini hari WIB, Sheriff menang meyakinkan 3-0 atas jawara Kroasia tersebut berkat dwigol Adama Traore dan satu gol dari Dimitris Kolovos.
Hasil itu membuat Sheriff Tiraspol hanya tinggal selangkah lagi untuk mencetak sejarah sebagai klub Moldova pertama yang bermain di fase grup Liga Champions.
Sebelum mencapai titik ini, Sheriff Tiraspol sudah 19 kali mencoba peruntungan lolos ke fase grup Liga Champions, tetapi tidak pernah berhasil.
Baca Juga: Beban Berat Julian Nagelsmann di Musim Perdana, Bayern Munich Ditargetkan Juara
Pencapaian terbaik mereka sebelum ini adalah melaju sampai babak playoff kualifikasi pada 2009/2010. Namun saat itu, harapan mereka lolos ke fase grup sirna di tangan Olympiakos. Dalam dua leg, mereka kalah 0-1 dan 0-2.
Menyitat laman Wolrd Population Review, Moldova adalah negara termiskin di Eropa pada 2021. Produk Domestik Bruto (PDB) --indikator perkembangan ekonomi suatu negara-- Moldova per kapita hanya 2,28 dollar atau sekitar Rp32 ribu.
Merujuk laman Transfermarkt, Sheriff Tiraspol sendiri tak memiliki skuad yang mewah. Total market value tim yang dalam enam musim terakhir jadi jawara Liga Moldova itu hanya sekitar 11 juta euro atau Rp185 miliar rupiah.
Angka itu begitu kecil jika dibandingkan dengan kemewahan salah satu klub terbaik di dunia saat ini, Paris Saint-Germain (PSG).
Tim asal Ligue 1 Prancis itu memiliki total market value sebesar 1 miliar euro atau Rp17 triliun rupiah. Jika dibandingkan, total market value Sherrif Tiraspol hanya 1 persen dari PSG.
Baca Juga: Lionel Messi dan Hasrat Besar PSG Rengkuh Trofi Liga Champions Pertama
Jalannya pertandingan
Statistik pertandingan memperlihatkan tim tamu sebetulnya tampil mendominasi tak kurang dari 61 persen penguasaan bola sepanjang laga, tapi mereka gagal menerjemahkan itu jadi serangan yang cukup efektif.
Sebaliknya Sheriff tampil agresif dengan melepaskan 19 percobaan tembakan, yang meski hanya empat saja yang menemui sasaran tetapi mampu membuahkan tiga gol.
Kebuntuan pecah di pengujung babak pertama saat bek sayap Cristiano da Silva Leite mengirim umpan terobosan yang diselesaikan sempurna oleh Traore dari tengah kotak penalti.
Skor 1-0 membuat Sheriff tampil percaya diri dan sembilan menit selepas turun minum mereka menggandakan keunggulannya melalui tembakan kaki kanan Kolovos meneruskan umpan dari Momo Yansane.
Dinamo berusaha membalas tetapi sayangnya tembakan Luka Ivanusec pada menit ke-62 masih bisa ditepis kiper Georgios Athanasiadis dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Alih-alih membalas, gawang Dinamo dibobol lagi oleh Traore yang menuntaskan gelombang serangan balik Sheriff menyelesaikan umpan terobosan kiriman Henrique Luvannor.
Skor 3-0 bertahan hingga bubaran, membuat Dinamo memikul beban berat jika ingin meloloskan diri ke fase grup Liga Champions musim ini.
Sebaliknya, Sheriff di atas kertas hanya butuh hasil imbang kala bertandang ke Stadion Maksimir pada Rabu (25/8) pekan depan untuk melakoni debut di babak utama Liga Champions.