Sejumlah pekerjaan yang sempat dijalani Kallon saat itu yakni membersihkan rumah dan mobil milik warga lokal. Intinya, Kallon bekerja secara serabutan untuk mendapat uang.
“Saya bekerja sebagai tukang batu. Kadang saya dibayar, kadang juga tidak Saya membutuhkan 1000 dinar Libya untuk membayar tiket ke Italia,” ujar Kallon saat berbincang dengan Corriere della Sera.
“Namun, ketika saya sudah mengumpulkan uang itu, saya justru dirampok dan akhirnya harus kembali mengumpulkan uang dari awal,” lanjutnya.
Setelah delapan bulan menjadi pelarian, Kallon akhirnya sukses mencapai daratan Eropa. Dia harus menumpang perahu kayu bersama dengan ratusan orang yang mengalami nasib serupa.
“Kami tiba di Lampedusa (pulau di Laut Mediterania yang masuk Kawasan Italia) dan kami langsung merasa lebih baik,” ujarnya.
“Penyeberangan di laut berlangsung delapan jam. Kami beruntung. Sebab, ada yang membutuhkan waktu dua minggu. Ada pula yang tak berhasil,” lanjutnya.
Sebelum mendapatkan kontrak bersama klub Serie D, Savona, pada tahun 2018, Kallon berlatih bersama klub Serie C, Virtus Entella.
Sejak saat itu, bakatnya mulai mencuri perhatian. Ada sejumlah klub Serie A dan Serie B yang tertarik untuk merekrutnya, salah satunya Genoa.
Pada awal Juli 2019, Kallon direkrut oleh Genoa dan bermain untuk tim U-19. Dua musim berselang, dia sukses promosi ke tim utama Genoa pada 1 Juli 2021.
Baca Juga: Jelang Laga Pembuka Serie A, Cristiano Ronaldo Masih Asyik Pacaran di Kapal Pesiar
Debutnya sebetulnya sudah terjadi pada 22 Mei 2021. Ketika itu, ia bermain untuk pertama kali di level profesional ketika Genoa menghadapi Cagliari.