Suara.com - Namanya mungkin tak terlalu familiar di telinga penikmat sepak bola dunia, namun Pablo Maffeo diakui Lionel Messi jadi bek yang membuatnya tak berkutik.
Seiring kepindahannya ke Paris Saint-Germain, Lionel Messi tidak akan berjumpa lagi dengan bek klub medioker yang bikin dia penuh tekanan saat bermain.
Meskipun namanya tak sementereng Sergio Ramos, Virgil van Dijk atau Giorgio Chiellini, Lionel Messi justru tak berkutik ketidak berhadapan dengan Pablo Maffeo.
Pablo Maffeo adalah mantan pemain Manchester City yang saat ini bermain untuk Real Mallorca dengan status pinjaman dari VfB Stuttgart di awal musim 2021-2022.
Baca Juga: Istri Sergio Ramos Pamer Body Goals Sambil Basah-basahan, Netizen Dibikin Halu
Sebelum itu Pablo sempat menjadi bagian dari Huesca dan Girona, selama empat musim ia menghabiskan waktu bersama klub berjuluk Blanquivermells.
Maffeo merupakan pria asli Katalunya keturunan Italia, bertempat tinggal di Saint Despi yang juga lokasi pusat latihan Barelona, Ciutat Esportiva Joan Gamper.
Sempat beberapa kali mencoba masuk akademi La Masia, namun Maffeo kurang beruntung sebelum akhirnya menyerbrang ke Espanyol.
Pada Agustus 2016, Maffeo melakoni debut untuk Manchester City dua bulan kemudian ia kembali main saat The Citizen kalah dari Manchester United di Piala Liga Inggris.
Kekalahan Man City itu sekaligus menjadi awal Maffeo berjumpa dengan Lionel Messi, setelah memperpanjang kontrak tapi justru dipinjamkan ke Girona.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Arsenal Intip Peluang Datangkan Antonio Conte
Saat membela Girona itulah Maffeo sukses membuat Messi mati kutu dihadapannya. La Pulga bahkan menyebut sang lawan bek tersulit yang pernah dihadapi.
Hal ini diungkapkan Messi saat wawancara yang dilakukan bersama DAZN beberapa waktu yang lalu.
"Penjagaannya tidak mengganggu saya. Anda tahu bahwa akan ada pertandingan yang sulit dan mungkin aneh untuk selalu memiliki seseorang di sekitar Anda," ucap Messi.
"Sebenarnya, itu belum sering saya alami. Itu tidak mengganggu saya, tapi ini aneh. Pablo Maffeo dari Girona (pemain yang paling tangguh). Dia sangat intens!"
"Saya tidak pernah mengeluh. Saya pikir kontak fisik dan tendangan adalah bagian dari permainan. Saya menjadi lebih kesal ketika saya bermain buruk dan akhirnya saya jadi lebih marah." imbuhnya.
Usai laga Girona melawan Barcelona itu, Messi sebenarnya ingin bertukar jersey dengan Maffeo tetapi bek yang saat ini berusia 24 tahun itu menolaknya.
Terdapat alasan khusus yang membuat Maffeo menolak bertukar jersey dengan Messi, sebelumnya ia mendapat permintaan khusus dari sahabatnya.
Sahabatnya itu ingin mendapatkan jersey kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen, karena itulah Maffeo menolak ajakan Messi bertukar jersey.
"Siapa yang tak mau bertukar jersey dengan Messi. Dia salah satu pemain terbaik di dunia. Tapi, saya memiliki pesan dari sahabat saya," ucap Maffeo.
"Dia menginginkan saya mendapatkan jersi Marc-Andre ter Stegen. Karena itu, saya menolaknya dan lebih memilih bertukar dengan Andre." imbuhnya.
Memiliki usia yang masih muda, Pablo Maffeo bisa saja menjadi rekan setim Messi di masa depan nanti jika menampilkan performa terbaik dan konsisten.
Seperti yang diketahui bersama Paris Saint-Germain memiliki sumber finansial yang 'tak terbatas' jika digunakan untuk mendapatkan pemain kelas wahid dunia.
Kontributor: Eko Isdiyanto