Profil Andi Darussalam, Godfather Sepak Bola Indonesia yang Tutup Usia

Irwan Febri Rialdi Suara.Com
Selasa, 17 Agustus 2021 | 11:37 WIB
Profil Andi Darussalam, Godfather Sepak Bola Indonesia yang Tutup Usia
Andi Darussalam Tabasulla (kedua kanan), Firman Utina (kanan), Hamka Hamza (kedua kiri), dan Maman Abdurrahman (kiri) dalam jumpa pers terkait dugaan pengaturan skor di final leg kedua Piala AFF 2010. [Suara.com/Adie Prasetyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu tokoh sepak bola Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai manajer timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla, meninggal dunia pada Senin (16/8/2021).

Almarhum Andi Darussalam dikabarkan tutup usia di Rumah Sakit Wahidin, Makassar, dalam usia 70 tahun.

Berdasarkan informasi yang diungkap oleh Eddy Syahputra, agen sepak bola sekaligus kolega dekatnya, Andi mengalami sakit beberapa waktu terakhir.

Sebelumnya, Andi sempat diketahui terpapar Covid-19 dan akhirnya pulih. Namun, kondisinya memburuk akibat penyakit lain yang dialaminya.

Baca Juga: 5 Hits Bola: Arsenal Intip Peluang Datangkan Antonio Conte

Di dunia sepak bola lelaki yang akrab dengan inisial ADS ini memiliki rekam jejak yang luar biasa. Bahkan, ia dijuluki sebagai ‘Godfather’-nya sepak bola Indonesia.

Profil Andi Darussalam

Andi Darussalam Tabusalla merupakan salah satu tokoh yang dikenal luas oleh publik. Lelaki kelahiran 25 Agustus 1950 itu sudah lama berkecimpung di dunia sepak bola tanah air.

Meskipun demikian, sebetulnya Andi Darussalam mengawali kariernya di dunia catur. Dia sempat menjabat wakil ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia pada 1970.

Lewat kepemimpinannya saat itu, lahir sejumlah pecatur hebat seperti, misalnya, Utut Adianto dan Edi Handoko.

Baca Juga: Eks Manajer Timnas Indonesia Andi Darussalam Tabusalla Meninggal Dunia di Makassar

Namun, kecintaannya terhadap dunia sepak bola membawa dia menjadi pembantu umum ketika klub Makassar Utama milik Jusuf Kalla muncul.

Saat itu, Andi menjadi penghubung Makassar Utama dengan Liga Sepak Bola Utama (Galatama). Kemudian, kariernya berlanjut hingga menjadi manajer timnas Indonesia.

Saat itu, Andi mengawal perjalanan skuad Garuda pada Piala Kemerdekaan 1988 dan putaran final Piala Asia 1990.

Ia juga sempat dipercaya untuk memimpin skuad timnas Indonesia pada putaran final Piala Asia 2007 yang berlangsung di Jakarta.

Tiga tahun kemudian, dia juga kembali menjabat sebagai manajer saat timnas Indonesia meraih runner-up Piala AFF 2010.

Sebetulnya, Andi juga pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Badan Liga Indonesia pada tahun 2008.

Sebagai salah satu sosok senior di sepak bola Indonesia, ia mampu hadir sebagai penengah atas kisruh yang terjadi antara PSSI dan KPSI pada tahun 2013 silam.

Selama periode tahun 2013 hingga 2017, Andi juga pernah menjabat sebagai Ketua KONI Sulawesi Selatan.

Selain sepak bola, dia juga pernah mendapat tanggung jawab untuk menjadi pengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) dan Persatuan Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).

Kontributor: Muh Adif

REKOMENDASI

TERKINI